Skip to main

Adopsi RME pada Klinik & Praktik Mandiri Dokter di Bogor

Klinik Pintar bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) serta Asosiasi Healthtech Indonesia (AHI) mengadakan Diskusi Panel dengan tema Kupas Tuntas Manfaat dan Keamanan Data Rekam Medis Elektronik (RME) di Swiss Bell-in Bogor, Sabtu 6 Mei 2023. Diskusi panel ini merupakan program lanjutan dari Simposium dan Silaturahmi Klinik dan Dokter Praktik Mandiri yang dilaksanakan pada 18 Maret 2023 lalu.

Diskusi panel ini memiliki tujuan untuk menjawab permasalahan yang dirasakan oleh pemilik klinik dan dokter praktek mandiri dalam mengimplementasikan Rekam Medis Elektronik, sesuai dengan Permenkes No. 24 Tahun 2022 dan dengan salah satu yang menjadi kekhawatiran adalah keamanan data.

“Berdasarkan survey oleh Kemkominfo, Asosiasi Healthtech Indonesia dan Klinik Pintar, sejumlah klinik masih mengkhawatirkan terkait keamanan data Rekam Medis Elektronik dan kendala teknis pasca implementasi aplikasi klinik. Kami berharap kegiatan diskusi panel yang diselenggarakan hari ini dapat menjawab kekhawatiran tersebut,” ujar Ir. I Nyoman Adhiarna M. Eng, Ph.D selaku Direktur Ekonomi Digital Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Manfaat dan Keamanan Rekam Medis Elektronik

Thumbnail 3 - Artikel Kominfo.jpg

Peraturan pemerintah mengenai kewajiban menggunakan Rekam Medis Elektronik (RME) hadir karena melihat banyaknya hambatan dalam menjalani operasional manual di fasilitas kesehatan Indonesia. Mulai dari lamanya alur pendaftaran yang menyebabkan antrean panjang hingga hilangnya berkas dokumen pasien. Rekam Medis Elektronik (RME) hadir dalam bentuk sebuah sistem yang menjadikan kegiatan operasional klinik efisien dan paperless.

Baca juga:

Dr. Ahmad Hidayat M.Sc, MBA, Ketua Technical Working Group SATUSEHAT menyampaikan bahwa ada berbagai manfaat yang dapat dirasakan oleh pemilik klinik dan dokter praktik mandiri ketika menggunakan Rekam Medis Elektronik, yaitu meningkatnya kualitas perawatan medis, menciptakan penghematan biaya, membantu menganalisa data dan pengambilan keputusan, serta dapat menjalankan praktik medis berbasis bukti.

Tidak hanya itu, para panelis juga menjawab kekhawatiran yang paling dirasakan oleh pemilik klinik dan dokter praktik mandiri, yaitu mengenai keamanan data. Setiaji, S.T, M.Si, Chief of Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan sudah menyediakan playbook terkait standar integrasi data dengan SATUSEHAT. SATUSEHAT juga menggunakan cloud yang sudah di-asses serta menerapkan enkripsi, sehingga pasien dapat memegang kontrol terhadap data pribadinya.

Pada akhir acara, tim Klinik Pintar juga memperkenalkan Whatsapp grup komunitas untuk para pemilik klinik dan dokter praktik mandiri sebagai wadah untuk saling berbagi, termasuk soal bimbingan penggunaan RME pada Aplikasi Klinik Pintar. Tim Klinik Pintar juga akan membagikan info atau pengetahuan lainnya yang berguna dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Ke depannya, semoga acara ini dapat berlangsung di daerah lainnya dan proses adopsi Rekam Medis Elektronik (RME) pun dapat segera diterapkan secara merata di seluruh fasilitas kesehatan Indonesia.