Skip to main

Cegah Kesalahan Resep dengan Memahami Informasi Obat

Pelayanan yang diberikan klinik tidak hanya terbatas pada pemeriksaan medis, namun juga pelayanan farmasi atau pengadaan obat di apotik. Selain untuk mempercepat proses penyembuhan dari pasien, obat-obatan juga berperan dalam menyelidiki sistem fisiologis atau keadaan patologi untuk menetapkan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, dan peningkatan kesehatan.

Memberikan atau meresepkan obat tidak bisa sembarangan, perlu ketepatan dan penyesuaian dengan kondisi pasien. Hal ini disebabkan karena pemberian obat yang salah dapat memberikan dampak negatif pada pasien. Bahkan, dampak paling buruk yang diakibatkan kesalahan tersebut yaitu bisa terjadi kematian.

Informasi Tentang Obat yang Penting untuk Diketahui

Informasi tentang obat perlu diketahui dan dipahami untuk mengobati berbagai keluhan yang dirasakan pasien dengan obat-obatan yang diresepkan oleh pelayanan farmasi. Peresepan obat yang dilakukan oleh pelayanan farmasi harus tepat, karena jika terjadi kesalahan dalam peresepan obat akan berakibat pada pasien yang tidak kunjung sembuh dari sakitnya atau memperparah penyakit yang diderita pasien bahkan dapat menyebabkan kematian. Berikut informasi tentang obat yang penting untuk diketahui saat melakukan peresepan obat :

1. Kontraindikasi Obat

Sering dijumpai dalam kemasan obat peringatan kontraindikasi yang memiliki arti suatu kondisi tertentu dimana penggunaan obat dilarang karena dapat meningkatkan resiko terhadap pasien. Salah satu contoh dari kontraindikasi yaitu seseorang yang menderita gangguan fungsi hati berat yang tidak diperbolehkan minum parasetamol. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya risiko gangguan hati.

2. Alergi

Alergi merupakan bentuk sistem kekebalan tubuh mengalami reaksi berlebihan terhadap obat dan memerangi zat tertentu yang terkandung dalam obat karena dianggap sebagai racun. Pada kemasan obat biasanya tercantum alergi yang dapat ditimbulkan dari mengkonsumsi obat tersebut. Obat yang biasanya mencantumkan efek alergi yaitu seperti obat antibiotik, anti inflamasi non steroid, obat hipertensi, dan aspirin.

3. Keamanan Obat untuk Ibu hamil dan Menyusui

Kehamilan dan menyusui merupakan suatu kondisi khusus yang perlu diperhatikan saat konsumsi obat-obatan karena tidak semua obat aman untuk dikonsumsi. Informasi terkait keamanan penggunaan suatu obat untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui sangat penting, karena obat yang dikonsumsi akan memberikan efek samping pada buah hati mereka.

4. Interaksi Obat

Interaksi obat biasanya berisikan informasi tentang obat, makanan, dan minuman yang tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan dengan obat yang diberikan, akan terjadi efek samping yang tidak diinginkan jika sampai hal itu terjadi. Terdapat beberapa minuman yang dapat memberikan interaksi terhadap obat yaitu kopi dapat meningkatkan efek samping obat seperti rasa gugup. Susu dan teh memiliki interaksi obat yaitu menghambat penyerapan obat sehingga mengurangi efektifitas obat yang dikonsumsi.

Hasil Survey Klinik Pintar ke Klinik tentang Informasi Obat

Klinik Pintar bekerjasama dengan Infokom melakukan survey tentang pemeriksaan resep obat yang sering dilakukan oleh pasien. Pemeriksaan resep obat terkait kontra indikasi, alergi, keamanan untuk ibu hamil dan menyusui, serta interaksi obat.

Berdasarkan hasil survey, pemeriksaan tentang obat yang paling banyak dan selalu dilakukan yaitu keamanan untuk ibu hamil atau menyusui. Berikutnya yang sering diperiksa oleh pasien yaitu terkait alergi. Sangat jarang bahkan hampir tidak pernah pasien memeriksa tentang interaksi obat.

Selain itu dilakukan juga survey mengenai informasi penting tentang obat dari sisi pasien. Hasil survey tersebut menyatakan bahwa hal tersebut sangat penting, terutama terkait keamanan obat bagi ibu hamil serta terkait kontraindikasi. Interaksi obat masih menjadi hal yang tidak diperhatikan pasien, karena masih beberapa pasien menganggap tidak terlalu penting.

Informasi tentang obat sangat penting beberapa pasien yang sudah memperhatikan akan hal tersebut pastinya akan mencari tahu mengenai obat yang mereka konsumsi. Informasi tentang obat-obatan dapat diperoleh dari buku, aplikasi, google, ataupun bertanya kepada dokter dan apoteker.

Klinik Pintar juga melakukan survey terkait referensi informasi obat yang paling sering digunakan oleh petugas farmasi. Google merupakan sumber referensi informasi obat yang paling sering digunakan karena lebih mudah untuk dilakukan, etapi banyak juga petugas farmasi yang hanya mengandalkan memori atau ingatan saja untuk menjadikan sumber referensi obat. Petugas farmasi dapat juga mengakses informasi tentang obat dengan mudah dan cepat secara online melalui aplikasi klinik pintar yang sudah terhubung dengan RxPert by Infocom yang memiliki layanan informasi tentang obat.

Perlunya komunikasi yang baik antara pasien dengan dokter yang menangani menjadi hal penting dalam proses pengobatan. Dengan adanya komunikasi yang baik, dokter dapat menghindari kesalahan dan memastikan obat yang diberikan mendukung pemulihan dan kesehatan pasien.

Fitur Informasi Obat Kini Ada di Aplikasi Klinik Pintar

Selain komunikasi yang baik antara dokter dan pasien, perlu adanya kemudahan untuk memperoleh informasi tentang obat dengan cepat. Aplikasi Klinik Pintar mendukung proses peresepan obat yang lebih baik dengan kemudahan mendapatkan informasi tentang obat dibantu dengan adanya fitur Master Data obat yang terintegrasi dengan sistem RxPert by infocom. Dalam fitur Master Data obat RxPert, Aplikasi Klinik Pintar sudah mengikuti standar yang disesuaikan dengan kebutuhan SATUSEHAT dan mengacu pada BPOM. Petugas farmasi dan tenaga kesehatan dapat melihat informasi obat terkait kontraindikasi, dengan alergi obat, serta pengaruhnya pada pasien Ibu yang sedang hamil atau menyusui. Selain itu dengan terintegrasinya Aplikasi Klinik Pintar dengan RxPert, tenaga kesehatan seperti dokter juga dapat melihat informasi tentang ada atau tidaknya interaksi obat saat meresepkan dua jenis obat atau lebih di rekam medis. Memasukan informasi alergi obat pasien juga menjadi mudah dilakukan, cukup mengetikkan nama merk ataupun kandungan obat sistem Aplikasi Klinik Pintar secara otomatis akan melakukan pengecekan terhadap obat yang akan diresepkan.

Ingin tahu lebih banyak tentang aplikasi klinik pintar? Anda dapat mengunjungi tautan berikut.

Baca Juga:

Sumber :

  1. RSUP Dr. Sardjito, Kenali Gejala Alergi Obat, 24 Juli 2019.

  2. Kementrian Kesehatan RI Farmalkes, Pengertian Obat, 21 Oktober 2014.

  3. Gramedia Blog, Pentingya Mengetahui Pengertian Kontraindikasi di Kemasan Obat.