Skip to main

Edukasi RME di 2023 oleh Kemkominfo, AHI & Klinik Pintar

Transformasi digitalisasi terus dilakukan oleh pemerintah salah satunya di sektor kesehatan. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terus mendorong peningkatan teknologi informasi, salah satunya di sektor kesehatan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Untuk mempercepat proses transformasi digitalisasi tersebut, Kemkominfo menggandeng Asosiasi Healthtech Indonesia (AHI) dan Aplikasi Klinik Pintar.

AHI merupakan himpunan perusahaan teknologi yang berfokus pada sektor kesehatan. Sebagai salah satu anggota AHI, Klinik Pintar dipercaya oleh Kemkominfo dan AHI dalam proses percepatan implementasi RME tersebut. Hal ini dikarenakan Klinik Pintar telah memiliki layanan Rekam Medis Elektronik (RME) dalam mendukung digitalisasi sektor kesehatan. Selain itu, sistem Rekam Medis Elektronik pada Aplikasi Klinik Pintar cukup mudah digunakan bagi para pengguna yang masih awam.

Realita di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak klinik dan dokter praktek mandiri yang belum terdigitalisasi. Salah satu faktornya adalah karena proses transformasi digital yang ditargetkan dalam kurun waktu yang cukup cepat. Selain itu, masih banyak pula kekhawatiran yang dirasakan seperti keamanan data, SDM, dan fasilitas teknologi informasi yang kurang memadai. Untuk mengatasi kekhawatiran tersebut Kemkominfo bersama AHI dan Klinik Pintar mengadakan berbagai acara adopsi dan edukasi Rekam Medis Elektronik (RME) sebagai sarana sosialisasi kepada mitra dan calon mitra.

Secara umum, kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan berada di Kabupaten Bogor dan Barlingmascakeb. Barlingmascakeb terdiri dari beberapa daerah yaitu Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen. Di Kabupaten bogor diadakan 2 event dan di Barlingmascakeb diadakan 2 event serta acara penunjang.

Event di Kabupaten Bogor

Acara pertama yang diadakan di Kabupaten Bogor pada 18 Maret 2023 bertemakan “Simposium dan Silaturahmi Klinik dan Praktik Mandiri Dokter dalam Rangka Adopsi RME untuk Menunjang Proses Akreditasi”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Bigland Hotel Internasional dan Convention Hall dengan 91 peserta dari Klinik Pratama, TPMD, dan TPMDG Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan kesadaran serta diskusi terkait RME secara langsung dengan para pemilik klinik dan praktik mandiri dokter.

Dari hasil survey dilakukan Klinik Pintar, ada beberapa permasalahan yang banyak dialami klinik di Kabupaten Bogor dan sekitarnya, diantaranya mempersiapkan dan mengelola akreditasi, pengembangan layanan klinik serta peningkatan kunjungan pasien dengan memperhatikan kualitas SDM. Selain itu hal yang paling dikhawatirkan klinik dalam implementasi Rekam Medis Elektronik yaitu tentang keamanan data pasien, kelancaran migrasi data, dan dukungan penanganan kendala teknis serta investasi SDM IT. Dengan adanya acara ini membuat peserta yang hadir antusias untuk beralih dari Rekam Medis Manual ke RME.

Adapun hal yang disampaikan setelah acara selesai oleh dokter peserta yang sebelumnya belum pernah menggunakan RME. Hal yang disampaikan yaitu ketika pertama kali menggunakan RME lebih mudah dan hanya butuh waktu 3 menit untuk input data.

Acara kedua yang diselenggarakan pada 6 Mei 2023 dilaksanakan di Swiss-Belhotel Bogor. Tema yang diangkat dalam acara ini yaitu “Kupas Tuntas Manfaat dan Keamanan Data RME, Sinergi Adopsi RME bersama FKTP di Kabupaten Bogor”. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan pertama di Kabupaten Bogor. Tujuan acara ini yakni untuk menjawab kekhawatiran terkait keamanan data medis dan transisi, migrasi data, serta dukungan kendala teknis setelah implementasi.

Beberapa peserta menyampaikan kesan dan pesan setelah acara kedua ini diselenggarakan di Kabupaten Bogor. salah satu dokter menyampaikan bahwa adanya kemudahan yang diberikan untuk pelayanan kesehatan dengan mengefisienkan waktu penginputan menggunakan RME. Selain itu peserta lain menyampaikan kegiatan yang dilakukan tidak hanya memperkenalkan RME namun memberikan wawasan terkait pengelolaan dan pelaporan di klinik.

Event di Barlingmascakeb

Selain itu, acara pertama yang diadakan di Barlingmascakeb tepatnya di Kabupaten Banyumas pada Sabtu 17 Juni 2023 mengangkat tema “Pendampingan Strategi Adopsi RME dan Integrasi SATUSEHAT dalam Mendukung Akreditasi Klinik”. Acara ini berada di Java Heritage Hotel Purwokerto dengan dihadiri oleh Dinkes dan Asklin Banyumas.

Masalah klinik yang didapatkan di Banyumas dan sekitarnya yaitu tentang mempersiapkan dan mengelola akreditasi, meningkatkan kualitas SDM klinik, dan meningkatkan angka kunjungan pasien. Selain itu ada beberapa hal juga yang dikhawatirkan dalam implementasi sistem yaitu tentang keamanan data medis dan transaksi, dukungan kendala teknis, dan migrasi data.

Pada akhir acara pertama yang diselenggarakan di Barlingmascakeb yaitu dengan menggunakan RME tidak perlu lagi menunggu tenaga ruangan untuk mencari data rekam medis manual. Selain itu juga peserta lain menyampaikan dengan adanya acara ini memberikan informasi yang cukup terkait RME.

Acara kedua berlanjut di Purbalingga pada tanggal 9 September 2023 yang bertemakan “Memanfaatkan RME untuk Akreditasi dan Kemajuan Klinik” dan bertempat di Brailing Grand Hotel Purbalingga.

Pada acara ini didapatkan juga beberapa permasalahan klinik di Purbalingga diantaranya mempersiapkan dan mengelola akreditasi klinik, meningkatkan kualitas SDM klinik, dan mengembangkan layanan klinik. Selain itu ada juga hal yang dikhawatirkan seperti migrasi data, keamanan data medis dan transaksi, dan investasi SDM IT.

Kesan dan pesan yang disampaikan peserta dalam acara kedua ini yaitu, sangat membantu menambah wawasan agar pemberian pelayanan pada masyarakat dapat lebih optimal dan lebih mudah dalam pelaporan SATUSEHAT. Peserta lainnya menyatakan acara ini sangat bermanfaat untuk kemajuan klinik, terutama mendukung akreditasi klinik di seluruh Indonesia khususnya Kabupaten Banyumas dan sekitarnya.

Pada acara di Barlingmascakeb diadakan kegiatan penunjang untuk pemahaman lebih mendalam lagi. Kegiatan yang dilakukan yaitu edukasi RME dan SATUSEHAT bersama IDI Purbalingga, training implementasi RME di Klinik Lapas Kelas IIA Purwokerto, dan banyak training offline di Banyumas dan Purbalingga.

Pasca Event

Setelah serangkaian acara dilakukan di Kabupaten Bogor dan Barlingmascakeb dilakukan juga kegiatan monitoring. Dari kegiatan tersebut didapatkan dampak positif yang dirasakan dari klinik yang telah adopsi RME. Hasil kegiatan monitoring di Kabupaten Bogor yaitu durasi waktu menunggu antrian berkurang sebelumnya sekitar 20-25 menit sekarang menjadi 10 menit di Klinik Pratama Rawat Jalan Harapan Insani. Selain itu di Klinik Catya Medika merasakan data pasien kini tersimpan dengan aman secara digital, sebelumnya pelayanan dari administrasi hingga pulang sekitar 30 menit sekarang menjadi 20 menit.

Adapun hasil monitoring di Barlingmascakeb yaitu Praktek Mandiri dr. Esthi Wijayanti di Banyumas merasakan waktu tunggu pasien tunggu pasien menjadi lebih cepat sebelumnya sekitar 10 menit sekarang hanya 5 menit karena data sudah dalam sistem. Selanjutnya pada Praktik Mandiri dr. Muhammad Yaziruddin merasakan keseluruhan pelayanan menjadi lebih cepat, sebelumnya 30 menit sekarang hanya 7 menit dari datang sampai pulang. Selain itu biaya belanja kertas dan ATK berkurang drastis yang sebelumnya mencapai 3 juta rupiah sekarang tidak ada pengeluaran sama sekali dirasakan pada Klinik Pratama Lapas Kelas IIA di Purwokerto.

Serangkaian kegiatan yang diadakan oleh Kemkominfo bersama AHI dan Klinik Pintar berjalan lancar. Kegiatan yang dilakukan juga membawa banyak manfaat salah satunya adalah meningkatnya secara signifikan jumlah faskes untuk menggunakan RME serta meningkatnya kesadaran faskes untuk terintegrasi dengan SATUSEHAT.