Skip to main

Pentingnya Bekerja Sama dengan Distributor Resmi bagi Apotek

Pengadaan obat di apotek maupun instalasi farmasi menjadi aspek paling penting yang perlu diperhatikan. Apotek/instalasi farmasi sendiri hadir untuk memenuhi kebutuhan obat dari pasien yang berobat, sehingga ketersediaan obat yang memadai serta kualitas sangat mempengaruhi bisnis apotek/instalasi farmasi.

Demi menjamin ketersediaan serta kualitas obat di apotek maupun instalasi farmasi, bekerja sama dengan distributor kesehatan yang resmi adalah solusinya. Pasalnya, anjuran untuk membeli obat melalui distributor resmi sudah digaungkan oleh berbagai pihak, salah satunya Drs. Weddy Mallyan selaku Kepala Pusat Penyidikan Obat dan Makanan Badan POM RI. Pengadaan obat ini harus didukung oleh dokumen resmi dan asal usul tempat di mana obat tersebut dijual.

Berikut berbagai manfaat yang bisa didapatkan oleh apotek maupun instalasi farmasi jika bekerja sama dengan distributor alkes dan obat resmi:

Meminimalisir Obat dan Alat Kesehatan Palsu

Obat-obatan sendiri banyak ditemukan dan dijual bebas di masyarakat. Banyak sekali yang menawarkan pembelian obat lewat media sosial ataupun di pasar gelap yang tidak memiliki izin untuk mengedarkan obat. Keadaan ini cukup meresahkan karena konsumen tidak mengetahui secara jelas asal obatnya dari mana. Bahkan, potensi untuk mendapatkan obat palsu pun juga besar.

Sebagai penyedia layanan kesehatan, kualitas obat yang akan diberikan kepada konsumen menjadi tanggung jawab yang besar. Untuk itu, pengadaan obat harus berasal dari distributor yang resmi, dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang sah.

Supplier alat kesehatan dan obat yang resmi tentunya melalui proses penyaringan yang ketat. Hal ini dikarenakan pengadaan obat dan alkes yang resmi sejalan dengan penjaminan mutu pelayanan kesehatan serta jaminan keselamatan pasien. Inilah yang menyebabkan jarang sekali ada kasus obat dan alat kesehatan palsu pada klinik kesehatan.

Masa Simpan Tergolong Masih Panjang

Thumbnail 2 - 5 Alasan Kenapa Klinik Anda Perlu Bekerja Sama dengan Distributor Pengadaan Obat & Alkes di Apotek.jpg

Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No.9 Tahun 2019 menjelaskan mengenai Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik. Pada peraturan tersebut dijelaskan mengenai pengambilan obat dan/atau bahan obat yang harus memiliki masa simpan cukup sebelum tanggal kadaluarsa dan berdasarkan FEFO (First Expired First Out). FEFO ini merupakan metode pengelolaan obat yang dilakukan dengan cara mengeluarkan obat yang punya masa kadaluarsa lebih dekat.

Obat dan alat kesehatan dengan masa simpan yang cukup akan membantu pasien tenang dalam menjalani pengobatan. Bayangkan jika pasien tidak sengaja meminum obat yang sudah kadaluarsa yang dimiliki oleh klinik. Bisa saja pasien tersebut mengalami komplikasi yang tidak diinginkan.

Baca juga: Cara Mencegah Obat-Obatan Kadaluarsa di Apotek

Kualitas Obat dan Alat Kesehatan Terjamin

Penyedia layanan kesehatan tentunya harus menjamin obat yang diberikan kepada pasien. Jangan sampai, obat yang diberikan justru bukan menyembuhkan, melainkan memberikan efek samping berkepanjangan yang tidak diinginkan. Inilah pentingnya bekerja sama dengan distributor kesehatan resmi.

Obat yang didapat dari distributor kesehatan resmi sudah memenuhi standar kualitas dan aman untuk dikonsumsi. Sebelum didistribusikan, obat telah melalui proses uji coba terlebih dahulu sampai pada akhirnya memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Berdasarkan pasal 4 pada Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan, BPOM tidak hanya bertugas menerbitkan Nomor Izin Edar saja namun juga bertindak sebagai pengawas produk agar sesuai standar dan memenuhi syarat keamanan, manfaat dan mutu sesuai ketentuan perundang-undangan.

Kecepatan Pelayanan

Selain hal teknikal diatas ada satu yang menjadi alasan kenapa para manajemen klinik lebih menyukai mengambil obat dan alat kesehatan pada distributor. Klinik akan mendapatkan obat dan alat kesehatan lebih cepat dari pada penjual yang lain. Hal ini dikarenakan pihak distributor umumnya memiliki stok yang banyak dan tidak perlu menunggu stok datang kembali, sehingga proses pembelian dari klinik akan mengurangi waktu tunggu. Pasien tidak akan mengalami keterlambatan obat yang mungkin sangat diperlukannya.

Selain itu, sebagian besar distributor memiliki armada yang banyak dan milik pribadi. Ini bisa memungkinkan klinik segera mendapatkan stok obat dan alat kesehatan yang diperlukan. Apalagi sebagian distributor obat dan alat kesehatan mempunyai kemampuan distribusi obat yang membutuhkan perlakuan khusus.

Salah satunya adalah obat yang penyimpanannya harus dalam temperatur tertentu. Jika salah penyimpanan dan penghantaran, obat tidak akan bereaksi karena kandungan didalamnya sudah rusak.

Penutup

Distributor obat dan alat kesehatan perlu klinik seleksi dengan baik untuk kenyamanan klinik dan pasien. Kualitas obat yang terjamin bisa membantu pasien untuk lebih cepat sembuh. Pasien yang bahagia karena bebas sakit dengan cepat bisa meningkatkan citra klinik di mata masyarakat.

Sumber:

Ipdpharma. Picking the Right Pharmaceutical Distributors. 15 Juni 2022

Medium.com. The Best Approach for Choosing the Right Wholesale Pharmaceutical Distributors. 11 Januari 2016