Skip to main

5 Obat Diare yang Aman untuk Anak

Diare merupakan salah satu penyakit yang seringkali dialami anak-anak. Diare bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, alergi makanan, hingga efek samping obat.

Meskipun diare umumnya bisa sembuh dengan sendirinya, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara penanganan yang tepat agar anak tetap nyaman dan terhindar dari dehidrasi.

Berikut beberapa obat diare yang aman untuk anak.

Apa Itu Diare?

Diare terjadi ketika buang air besar lebih sering atau lebih encer dari biasanya. Jika anak buang air besar 3 kali atau lebih dengan feses encer atau cair dalam sehari, itu berarti si kecil sedang mengalami diare.

Warna feses bayi diare dapat bervariasi, dan tidak selalu menunjukkan kondisi medis yang serius. Berikut beberapa warna feses bayi diare yang umum dan kemungkinan maknanya:

1. Kuning:

  • Kuning cerah: Warna ini umum pada bayi yang minum ASI atau susu formula dan bisa menandakan diare jika fesesnya lebih encer dan lebih sering dari biasanya
  • Kuning kehijauan: Warna ini juga normal pada bayi, terutama yang baru lahir, dan tidak selalu menandakan diare

2. Hijau:

  • Hijau muda: Warna ini bisa menandakan diare ringan, terutama pada bayi yang minum ASI
  • Hijau tua: Warna ini bisa menandakan infeksi rotavirus, yang merupakan penyebab umum diare pada bayi

3. Cokelat:

  • Cokelat muda: Warna ini normal pada bayi yang minum susu formula
  • Cokelat tua: Warna ini bisa menandakan diare akibat alergi makanan atau intoleransi laktosa

4. Warna lain:

  • Merah: Warna ini bisa menandakan darah dalam feses, yang dapat disebabkan oleh infeksi, alergi makanan, atau fisura anal. Segera hubungi dokter jika feses bayi berwarna merah
  • Hitam: Warna ini bisa menandakan perdarahan di saluran pencernaan bagian atas, yang memerlukan perhatian medis segera
  • Putih: Warna ini bisa menandakan masalah pada hati atau pankreas, dan memerlukan perhatian medis segera

Penyebab Diare pada Anak

Ada banyak penyebab diare pada anak-anak. Kita dapat menentukan penyebab diare berdasarkan berapa lama diare berlangsung dan gejala-gejala lain yang muncul.

Diare akut terjadi dengan cepat dan berlangsung kurang dari 3 minggu. Diare akut disebabkan oleh infeksi, seperti gastroenteritis virus, infeksi bakteri di usus, seperti salmonella atau E. coli. Namun, parasit seperti giardia juga dapat menyebabkan diare akut.

Diare kronis berlangsung selama 3 minggu atau lebih. Penyebab diare kronis pada anak-anak meliputi intoleransi laktosa, alergi makanan, alergi protein susu sapi, efek samping obat antibiotik tertentu, hingga akibat kondisi medis seperti penyakit radang usus, sindrom iritasi usus besar, hingga penyakit Celiac.

Obat Diare Alami untuk Anak yang Aman dan Ampuh

Umumnya, obat tidak diperlukan untuk mengobati diare pada anak-anak. Dalam kebanyakan kasus, diare infeksius akut akan berhenti ketika tubuh membersihkan infeksi.

Namun sebagai orang tua tentu kita khawatir akan kondisi si kecil, karena diare bisa menyebabkan dehidrasi apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

Berikut ini beberapa pilihan obat diare alami untuk anak yang aman dikonsumsi.

1. Probiotik

Probiotik adalah bakteri baik yang dapat membantu memulihkan keseimbangan mikroflora usus.

Probiotik disebut sebagai salah satu rekomendasi obat diare alami untuk anak karena pemberian probiotik dapat membantu mengurangi durasi diare dan mempercepat pemulihan.

Probiotik tersedia dalam bentuk suplemen, yogurt, susu formula khusus, atau bubuk probiotik yang bisa dicampur dengan makanan atau minuman.

Namun pastikan untuk selalu mengIkuti dosis yang dianjurkan pada kemasan atau sesuai dengan petunjuk dokter.

2. Berikan Cairan yang Cukup

Mengingat diare dapat menyebabkan dehidrasi, maka pemberian cairan yang cukup dapat menjadi obat diare anak yang cukup ampuh.

Untuk bayi yang masih full menyusui, moms harus tetap memberikan ASI atau susu formula seperti biasa. Jika mereka tidak mau menyusu, berikan susu dalam jumlah yang lebih sedikit tetapi lebih sering.

Sedangkan untuk bayi yang sudah MPASI, moms harus tetap memberikan si kecil susu dan memberi makan lebih sering.

Jika mereka muntah, beri mereka minum setelah setiap kali muntah.

3. Oralit (Oral Rehydration Salts)

Salah satu obat diare yang ampuh untuk anak selanjutnya yaitu oralit. Oralit adalah larutan elektrolit dan glukosa yang berguna untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare.

Moms dapat memberi mereka cairan rehidrasi oral atau oralit pada 12 jam pertama saat diare.

Oralit tersedia di apotek dalam bentuk serbuk yang perlu dilarutkan dalam air. Namun pastikan untuk memberikan obat diare anak ini sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

4. Hindari Makanan yang Memperparah Diare

Selain dengan mengonsumsi obat-obatan, si kecil juga perlu menghindari makanan dan minuman yang dapat memperparah diare hingga gejalanya membaik.

Beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat anak diare, di antaranya:

  • Minuman manis (seperti jus)
  • Makanan berlemak
  • Makanan pedas

5. Hindari Penggunaan Obat Anti-Diare Dewasa

Salah satu hal yang perlu dihindari para orang tua saat si kecil diare yaitu dengan tidak memberikan obat anti diare khusus dewasa kepada anak-anak.

Obat anti-diare untuk dewasa seperti loperamide tidak dianjurkan untuk anak-anak karena dapat menyebabkan efek samping yang serius.

Jadi sebaiknya, fokus lah pada pemberian cairan yang cukup dan makanan yang mudah dicerna

Itu dia beberapa daftar obat diare yang ampuh untuk anak. Sebagian besar kasus diare akan hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar lima hingga tujuh hari, tetapi parents harus segera menghubungi dokter jika si kecil mengalami:

  • Diare lebih dari 7 hari atau muntah lebih dari 2 hari
  • Diare dan muntah pada saat bersamaan
  • Diare berdarah atau pendarahan dari pantat
  • Sakit perut yang parah atau terus-menerus
  • Terdapat darah dimuntahannya
  • Tanda-tanda dehidrasi seperti popok basah yang lebih sedikit pada anak di bawah 5 tahun
  • Tanda-tanda dehidrasi setelah penggunaan sachet rehidrasi oral pada anak di atas 5 tahun
  • Sakit berulang kali dan tidak dapat menahan cairan
  • Memiliki suhu 38°C atau lebih dan berusia di bawah tiga bulan atau memiliki suhu 39°C atau lebih dan berusia tiga hingga enam bulan

Tips Mencegah Diare pada Anak

Meskipun diare biasanya tidak berbahaya, namun buang air besar secara terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi pada anak jika tidak ditangani dengan tepat.

Untuk membantu si kecil terhindar dari masalah diare, beberapa tips mencegah diare pada anak ini bisa membantu:

  • Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, setelah buang air besar dan kecil, dan setelah bermain di luar ruangan.
  • Pastikan anak hanya mengonsumsi makanan yang bersih dan dimasak dengan benar. Hindari memberikan anak makanan yang mentah, setengah matang, atau basi
  • Apabila si kecil masih menyusu, pastikan botol yang digunakan harus selalu disterilisasi dan dibersihkan
  • Daging harus dipisahkan dari makanan lain untuk mencegah kontaminasi
  • Air yang tercemar bisa menjadi sumber utama penyebab diare. Berikan anak air minum yang telah direbus atau menggunakan air mineral yang terjamin kebersihannya. Hindari memberikan air dari sumber yang tidak jelas kebersihannya

Jika gejala diare yang dialami si kecil tak kunjung membaik, segera periksakan kondisi buah hati di Mitra Jaringan Klinik Pintar terdekat.

Baca Juga:

Sumber:

Boots. Diarrhoea in children, toddlers & babies. 20 Maret 2018.

Need to Treat Your Kid's Diarrhea? Here Are a Few Safe Things to Try. 17 Januari 2023.

WebMD. Diarrhea Treatment in Children. 11 Februari 2024.

Children's Health. How to treat diarrhea in kids.

Healthdirect. Diarrhoea in children.

Vickery Pediatrics. Diarrhea Treatment for Infants and Young Children.

Segera Atasi Diare