Skip to main

5 Penyebab Anak Tidak Mau Berbagi Mainan dan Tips Mengatasinya

Apakah si kecil tidak mau berbagi mainan dengan saudara atau teman sebayanya saat bermain? Mari cari tahu penyebab anak tidak mau berbagi mainan dan tips mengatasinya, moms.

Setiap orang tua berharap anak-anaknya tumbuh dengan sikap yang baik saat berada di lingkungan masyarakat. Salah satunya kebiasaan berbagi dengan orang lain.

Namun, kebiasaan baik seperti ini perlu dilatih sejak dini agar anak terbiasa hingga ia tumbuh dewasa nantinya.

Tentu saja, moms juga mungkin menghadapi berbagai tantangan saat mengajarinya. Sebab terkadang, si kecil bisa menolak untuk berbagi mainan dengan teman meski telah diajarkan.

Oleh karenanya, penting bagi para orang tua untuk memahami alasan di balik anak tidak mau berbagi mainan. Coba juga beberapa tips untuk mengatasinya sehingga anak lebih bermurah hati untuk berbagi.

Penyebab Anak Tidak Mau Berbagi Mainan dengan Teman

Berikut ini beberapa penyebab yang mungkin membuat si kecil tidak mau berbagi mainannya, moms.

1. Belum Paham Konsep Berbagi

Salah satu penyebab anak pelit sehingga ia tidak mau berbagi mainan yakni karena belum memahami apa itu konsep berbagi.

Hal ini biasanya terjadi pada usia balita, karena anak-anak masih dalam tahap perkembangan kognitif yang mendasar, di mana mereka belum sepenuhnya memahami konsep berbagi dan kepemilikan.

Jadi, si kecil cenderung melihat mainan sebagai milik pribadi yang harus dipertahankan, bukan sebagai barang yang bisa dibagi.

2. Kurangnya Pengalaman Berbagi

Penyebab anak pelit, termasuk tidak mau berbagi mainan yakni karena kurangnya pengalaman berbagi yang dimiliki si kecil.

Padahal, pengalaman merupakan salah satu cara penting bagi anak untuk belajar dan memahami konsep berbagi, lho.

Nah, ketika si kecil jarang atau tidak pernah diberi kesempatan untuk berbagi mainan dengan orang lain, mereka mungkin tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang konsep berbagi.

3. Belum Mampu Menahan Diri

Kemungkinan lain yang bisa menyebabkan anak moms tidak mau berbagi mainan dengan saudara atau teman sebayanya yakni karena ia belum mampu menahan diri.

Perlu orang tua ketahui bahwa ketika anak belum memiliki kemampuan kontrol diri yang matang, mereka cenderung bertindak sesuai dengan keinginan atau berperilaku impulsif.

Impulsivitas ini berhubungan erat dengan kurangnya kontrol emosi. Jadi, ketika anak merasa tergoda untuk memegang atau menggunakan mainan, emosi dalam dirinya bisa mengambil alih dan membuat mereka sulit untuk berbagi.

4. Adanya Perasaan Tidak Aman

Ketika anak merasa tidak aman, baik secara emosional maupun fisik, mereka cenderung ingin mempertahankan mainan mereka sebagai bagian dari upaya untuk merasa aman dan terlindungi.

Hal ini bisa terjadi karena kurangnya kepercayaan anak terhadap lingkungan sekitar atau orang-orang di sekitarnya. Mereka pun cenderung khawatir mainan yang dipinjamkan akan rusak atau hilang jika diberikan kepada orang lain.

5. Meniru Perilaku Orang Sekitarnya

Seperti yang moms ketahui, anak-anak belajar banyak hal dari lingkungan sekitarnya. Termasuk kebiasaan berbagi dengan orang lain.

Jika mereka melihat orang-orang di sekitar mereka tidak mau berbagi atau kurang memberikan contoh berbagi yang positif, anak-anak juga mungkin meniru perilaku tersebut.

Tips Mengatasi Anak Tidak Mau Berbagi Mainan

Lantas, adakah cara mengatasi anak yang tidak mau berbagi mainan dengan teman? Beberapa tips berikut ini mungkin bisa membantu.

1. Beri Contoh yang Baik

Salah satu cara mengatasi anak yang tidak mau berbagi mainan yang dapat moms lakukan yakni dengan memberikan mereka contoh yang baik.

Dalam hal ini, moms bisa menunjukkan kepada anak cara berbagi dalam berbagai situasi, seperti saat makan, bermain, atau beraktivitas di luar rumah.

Ketika anak melihat orang tua mereka suka berbagi, mereka akan meniru perilaku tersebut dan menganggapnya sebagai hal yang normal dan baik untuk dilakukan.

2. Jelaskan Pentingnya Berbagi

Mengajarkan anak berbagi yang perlu dilakukan yaitu dengan menjelaskan kepada anak mengapa berbagi itu penting.

Dengan begitu, mereka akan lebih memahami manfaatnya bagi diri sendiri dan orang lain.

Ketika anak memahami manfaat berbagi, mereka juga akan lebih termotivasi untuk melakukannya karena mereka ingin merasakan manfaat tersebut.

Namun, pastikan untuk memberi pemahaman tentang berbagi dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti oleh si kecil, ya.

Dalam hal ini, moms bisa, lho, menggunakan alat bantu seperti buku cerita atau film tentang konsep berbagi sehingga anak dapat memahami konsep berbagi dengan cara yang menyenangkan.

3. Puji Anak saat Mereka Mau Berbagi

Ketika anak berhasil menunjukkan sikap mau berbagi dengan orang lain, jangan ragu untuk memberikan mereka pujian, ya.

Namun, perhatikan cara memberikan pujian yang tepat untuk anak, moms. Dalam hal ini, moms bisa menyebutkan secara spesifik apa yang disukai dari perilaku anak. Misalnya, "Terima kasih sudah berbagi mainanmu dengan adikmu, ya."

Tunggulah momen tepat saat anak selesai berbagi dan berikan pujian dengan antusias menggunakan nada suara yang ceria dan ekspresi wajah positif.

Anak yang dipuji atas tindakan mereka biasanya akan merasa bangga dan percaya diri dengan dirinya sendiri. Hal ini pun dapat memotivasi mereka untuk terus melakukan hal-hal yang baik, lho.

4. Jangan Memaksa Anak

Ketika beberapa cara mengatasi anak tidak mau berbagi mainan di atas tidak berhasil, jangan paksa si kecil, ya.

Memaksa anak berbagi hanya dapat memicu emosi negatif seperti kemarahan, frustrasi, kesedihan, dan kecemasan. Hal ini justru membahayakan kesehatan mental anak dan menghambat perkembangan sosial mereka.

Selain itu, memaksa anak berbagi dapat merusak hubungan antara orang tua dan anak. Sebab, anak mungkin akan kehilangan kepercayaan kepada orang tua mereka dan merasa tidak dicintai.

Jadi, moms harus bersabar dan terus membimbing anak dengan penuh kasih sayang. Apalagi, setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda. Semangat, ya, parents.

Demikian penyebab dan cara mengatasi anak tidak mau berbagi mainan.

Jika moms curiga ada kemungkinan masalah dalam diri anak sehingga mereka sulit untuk berbagi, misalnya menunjukkan sikap agresif, cemas berlebih atau ketakutan saat diminta berbagi, dan menunjukkan perubahan perilaku yang tidak biasa, coba konsultasikan dengan psikolog anak.

Dalam hal ini, Klinik Armedika by Klinik Pintar bisa membantu. Klinik Armedika by Klinik Pintar menyediakan layanan medis yang didukung psikolog anak Jakarta Utara terbaik.

Moms dan si kecil pun bisa menjalani konsultasi dengan nyaman karena fasilitas kesehatan yang digunakan sangat lengkap dan modern.

Baca Juga:

Sumber:

Baby Sparks. 7 Maret 2019. What to Do When Your Toddler Won’t Share.

Parents. 28 Agustus 2023. Why Your Toddler Does Not Need to Share With Others.

Today’s Parent. 17 Oktober 2022. How to get your kid to share: An age-by-age guide.

Konsultasikan dengan Psikolog Anak