Skip to main

Apakah Prediabetes Bisa Sembuh? Ketahui Faktanya!

Prediabetes adalah kondisi ketika kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh lebih tinggi dari normal, namun belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes.

Kadar gula darah puasa yang normal umumnya di bawah 100 mg/dL, sedangkan kadar gula darah pada penderita prediabetes yaitu antara 100 dan 126 mg/dL.

Tetapi apabila dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, kondisi prediabetes bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2.

Namun yang menjadi pertanyaan bagi banyak orang, “Apakah prediabetes bisa sembuh dan berapa lama prediabetes bisa normal? Yuk simak fakta selengkapnya!

Ciri-ciri Prediabetes

Prediabetes sering kali tidak terdeteksi karena minimnya gejala, sehingga berisiko berkembang menjadi diabetes dan komplikasi serius.

Inilah sebabnya mengapa penting melakukan cek kadar gula darah secara rutin. Sebab hanya dengan pemeriksaan gula darah, kamu bisa mengetahui kalau kamu menderita prediabetes.

Meski seringkali tidak menunjukkan gejala, namun beberapa orang merasakan beberapa ciri-ciri prediabetes, seperti kulit tubuh menjadi gelap, terutama daerah leher, ketiak, lutut, siku, dan jari.

Selain itu, ada beberapa ciri-ciri prediabetes yang juga bisa kamu kenali, di antaranya:

  • Penglihatan kabur
  • Mudah merasa lelah
  • Lebih sering merasa haus dan lapar
  • Sering buang air kecil
  • Mati rasa, kesemutan, atau sensasi terbakar pada kaki atau tangan
  • Kadar gula darah tinggi dapat mengganggu aliran darah dan memperlambat proses penyembuhan luka

Jika kamu memiliki salah satu atau beberapa ciri-ciri prediabetes, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Dokter akan melakukan tes gula darah untuk memastikan apakah kamu benar-benar menderita prediabetes.

Tes yang Dapat Mendiagnosis Prediabetes

Untuk mendiagnosis apakah kamu menderita prediabetes, ada beberapa tes yang bisa kamu lakukan di antaranya:

1. Tes Gula Darah Puasa (GDP)

Tes ini mengukur kadar gula darahmu setelah berpuasa selama 8 jam. Kadar gula darah puasa normal adalah kurang dari 100 mg/dL.

Namun jika kamu menderita prediabetes, kadar gula darah puasa menunjukkan antara 100 dan 125 mg/dL.

2. Tes Hemoglobin A1c (HbA1c)

Tes prediabetes selanjutnya yaitu tes hemoglobin A1c. Tes ini bertujuan untuk melihat komponen darah yang disebut hemoglobin.

Hemoglobin merupakan protein yang berikatan dengan gula, terutama ketika kadar gula tinggi. Tingginya kadar sel darah dengan gula yang menempel pada hemoglobin (“hemoglobin A1c”) dapat mengindikasikan prediabetes atau diabetes.

Glukosa darah normal pada tes A1C kurang dari 5,7%. Namun apabila kadar HbA1c antara 5,7% - 6,4% maka mengindikasikan kondisi prediabetes.

3. Tes Toleransi Glukosa Oral

Tes ini mengukur bagaimana tubuh merespons gula. Dalam proses tes toleransi glukosa oral, kamu akan diminta untuk berpuasa selama 8 jam. Setelahnya, dokter akan memberikan minuman glukosa khusus.

Kemudian setelah 2 jam pemberian minuman, kadar gula darah akan diukur. Kamu dianggap mengalami prediabetes apabila kadar gula darahmu menunjukkan angka antara 140 hingga 199 mg/dL.

Apakah Prediabetes Bisa Sembuh?

Menurut CDC, seseorang bisa mengalami kondisi prediabetes selama bertahun-tahun sebelum akhirnya berkembang menjadi diabetes.

Dalam sebuah studi tahun 2014, ditemukan sebanyak 37% orang dengan prediabetes akhirnya setelah 4 tahun kemudian menderita diabetes.

Namun, kabar baiknya adalah prediabetes tidak selalu berujung diabetes. Bahkan banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kondisi prediabetes menjadi diabetes.

Jadi pada dasarnya, kondisi prediabetes bisa disembuhkan, namun perihal berapa lama prediabetes bisa normal kembali tergantung dari beberapa faktor, seperti seberapa tinggi kadar gula darah saat terdiagnosis prediabetes.

Bila belum terlalu parah, maka dapat sembuh dalam beberapa bulan hingga beberapa tahun sejak awal mengidap.

Selain itu, pola gaya hidup juga berperan terhadap berapa lama prediabetes bisa normal.

Baca Juga:

Pengobatan dan Pencegahan Kondisi Prediabetes agar Tidak Menjadi Diabetes

Seperti yang telah dijelaskan, tidak semua kondisi prediabetes pada akhirnya dapat menjadi diabetes.

Sebab, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar gula darah dapat terkontrol, sehingga kondisi diabetes dapat dicegah.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko diabetes tipe 2:

  • Apabila berat badanmu berlebih, segera lakukan upaya untuk menurunkan berat badan
  • Melakukan aktivitas fisik intensitas sedang secara teratur, minimal 30 menit sehari
  • Melakukan perubahan pola makan, seperti mengurangi makanan dan minuman tinggi gula, mengganti karbohidrat sederhana dengan karbohidrat kompleks, dan makan lebih banyak sayuran
  • Berhenti merokok

Bisa disimpulkan bahwa prediabetes bisa sembuh dan tidak semua prediabetes berkembang menjadi diabetes, asalkan kamu menjalani gaya hidup sehat.

Ada banyak program yang tersedia untuk membantu kamu menjalani hidup sehat dan membalikkan prediabetes. Untuk menemukan cara pencegahan diabetes yang terbaik dan yang sesuai untukmu, kamu bisa melakukan konsultasi dengan dokter di Jaringan Klinik Pintar terdekat.

Sumber:

CDC. The Surprising Truth About Prediabetes.

Cleveland Clinic. Prediabetes.

Vinmec International Hospital. Can prediabetes be cured?.

Hopkins Medicine. Prediabetes.

Cari Tahu Risiko Prediabetes

Jadwalkan Konsultasi di Klinik