Skip to main

Cegah Sebelum Terlambat! Kenali Gejala Prediabetes Sejak Dini

Prediabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah lebih tinggi dari normal, namun belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes.

Perlu diketahui, kadar gula darah puasa yang normal adalah di bawah 100 mg/dL, sedangkan kadar gula darah pada penderita prediabetes yaitu antara 100 dan 126 mg/dL.

Apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kadar gula darah bisa meningkat lebih dari 126 mg/dL dan berisiko menjadi diabetes tipe 2. Pada kondisi ini, tubuh menolak insulin atau tidak memproduksi cukup insulin untuk mempertahankan kadar gula darah normal

Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala prediabetes sejak dini agar dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah perkembangan diabetes.

Gejala Prediabetes

Faktanya, prediabetes seringkali tidak menimbulkan gejala, sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap prediabetes.

Namun, sebagian kecil orang merasakan beberapa gejala prediabetes, seperti kulit tubuh menjadi gelap, terutama daerah leher, ketiak, lutut, siku, dan jari.

Selain itu, ada beberapa gejala prediabetes yang juga bisa kamu kenali, di antaranya:

  • Meningkatnya rasa lapar dan haus
  • Penglihatan kabur
  • Cepat merasa lelah
  • Mati rasa, kesemutan, atau sensasi terbakar pada kaki atau tangan
  • Sering mengalami infeksi, khususnya infeksi saluran kemih
  • Mulut terasa kering
  • Penurunan berat badan tanpa alasan pasti
  • Jika memiliki luka, lukanya cenderung sulit sembuh
  • Sering buang air kecil

Faktor Risiko Prediabetes

Mengenali faktor risiko prediabetes bisa membantumu untuk melakukan deteksi dini dan perubahan gaya hidup untuk mencegah perkembangannya menjadi diabetes.

Risiko prediabetes dapat meningkat apabila kamu memiliki salah satu faktor berikut:

  • Gen dan riwayat keluarga memiliki peran besar dalam kondisi prediabetes. Jika salah satu anggota keluargamu menderita diabetes, kamu perlu berhati-hati karena bisa berisiko terkena prediabetes
  • Ukuran pinggang yang besar dapat mengindikasikan resistensi insulin. Risiko resistensi insulin meningkat pada pria dengan ukuran pinggang lebih dari 40 inci dan pada wanita dengan ukuran pinggang lebih dari 35 inci.
  • Risiko prediabetes meningkat setelah usia 35 tahun
  • Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan penyebab prediabetes
  • Memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke
  • Mengalami sindrom metabolik
  • Memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Tidak aktif berolahraga
  • Wanita yang pernah menderita diabetes gestasional berisiko terkena penyakit prediabetes bahkan diabetes tipe 2
  • Tekanan darah tinggi juga bisa menjadi penyebab prediabetes
  • Memiliki kadar trigliserida tinggi dan kadar HDL (kolesterol baik) yang rendah dalam darahnya juga berisiko terkena prediabetes

Jika kamu memiliki beberapa faktor risiko di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah.

Apakah Prediabetes Bisa Sembuh?

Bagi kamu khususnya yang memiliki riwayat keluarga diabetes tipe 2 tentu khawatir dengan ancaman risiko prediabetes.

Adanya kekhawatiran ini membuat banyak orang bertanya “Apakah prediabetes bisa sembuh?”. Ya, prediabetes bisa disembuhkan.

Dengan perubahan gaya hidup yang tepat, seperti pola makan sehat dan olahraga teratur, seseorang dengan prediabetes dapat menurunkan kadar gula darahnya ke rentang normal.

Deteksi Prediabetes Sejak Dini

Bagi kamu yang memiliki salah satu faktor risiko di atas, penting untuk melakukan deteksi dini prediabetes untuk mencegah kondisi diabetes.

Dokter dapat mendiagnosis prediabetes dengan tes gula darah. Ada tiga jenis tes gula darah yang umum digunakan untuk mendiagnosis prediabetes, di antaranya:

1. Tes Gula Darah Puasa (GDP)

Seperti namanya, tes ini dilakukan setelah kamu berpuasa selama 8 jam.

Jika hasil tes menunjukkan kadar gula darah puasa antara 100 dan 125 mg/dL maka kamu dianggap mengalami prediabetes.

2. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)

Seperti pada tes GDP, tes ini juga mengharuskan pasien untuk berpuasa terlebih dahulu. Kemudian pasien akan diberikan minum larutan glukosa.

Setelah 2 jam pemberian larutan, dokter akan mengukur kadar gula darahmu. Kamu dianggap mengalami prediabetes apabila kadar gula darahmu menunjukkan angka antara 140 hingga 199 mg/dL.

3. Tes Hemoglobin A1c (HbA1c)

Tes prediabetes selanjutnya yaitu HbA1C. Tes ini mengukur rata-rata kadar gula darah dalam 3 bulan terakhir.

Glukosa darah normal pada tes A1C kurang dari 5,7%. Kadar HbA1c antara 5,7% - 6,4% mengindikasikan prediabetes.

Deteksi dini prediabetes sangatlah penting. Dengan mengetahui kondisi prediabetes, kamu bisa melakukan perubahan gaya hidup sehat untuk mencegah perkembangan menjadi diabetes. Yuk deteksi sekarang!

Baca Juga:

Sumber:

Health. What Is Prediabetes?. 13 Maret 2023.

PharmEasy. Understanding Prediabetes Symptoms, Causes & Treatment. 9 April 2024.

Bonsecours. What Are the Prediabetes Warning Signs?. 7 November 2023. Mayo Clinic. Prediabetes.

Cari Tahu Risiko Prediabetes

Jadwalkan Konsultasi di Klinik