Skip to main

Kenali Berbagai Jenis Penyakit Hepatitis dan Gejalanya

Tahukah kamu? Menurut data CDC, Penyakit hepatitis menyerang lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan lebih dari 1 juta kematian setiap tahunnya.

Karena itu, setiap tahunnya, dunia merayakan Hari Hepatitis setiap tanggal 28 Juli. Peringatan Hari Hepatitis Sedunia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global akan masalah virus hepatitis dan tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan di masa mendatang.

Lantas, apa itu hepatitis dan bagaimana gejala serta penyebabnya? Simak selengkapnya!

Apa Itu Hepatitis?

Hepatitis adalah peradangan yang terjadi pada organ hati. Banyak hal yang dapat melukai hati dan memicu hepatitis.

Bahan kimia beracun, penggunaan zat berat, infeksi virus, dan penyakit hati juga dapat disebabkan oleh kelainan bawaan.

Faktanya, ada beberapa jenis hepatitis. Beberapa jenis dapat sembuh tanpa masalah serius, sementara jenis lainnya dapat berlangsung lama (kronis) dan menyebabkan jaringan parut pada hati (sirosis) dan hilangnya fungsi hati.

Yuk simak selengkapnya untuk mengetahui berbagai jenis hepatitis lengkap dengan gejala dan penyebabnya.

Apakah Hepatitis Menular?

Tak sedikit yang bertanya-tanya “Apakah hepatitis menular?” Jawabannya, ya, hepatitis merupakan salah satu penyakit menular.

Namun penularan hepatitis bisa berbeda-beda tergantung pada jenisnya.

Berbagai Jenis Hepatitis

Ada lima jenis hepatitis yang dikenal, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing jenis hepatitis beserta penyebab dan gejalanya.

1. Hepatitis A

Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A menular melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi kotoran orang yang terinfeksi, dan paling umum terjadi di negara-negara dengan sanitasi yang buruk.

Hal ini juga dapat terjadi jika seseorang tidak mencuci tangan dengan benar setelah menggunakan kamar mandi.

Beberapa gejala hepatitis A di antaranya, demam, kelelahan, mual, muntah, nyeri di perut, air seni berwarna gelap atau buang air besar berwarna tanah liat.

Gejalanya hepatitis A biasanya muncul 2 hingga 6 minggu setelah virus masuk ke tubuh dan gejalanya dapat berlangsung kurang dari 2 bulan, meskipun terkadang kamu juga bisa sakit hingga 6 bulan.

Untungnya penyakit hepatitis jenis ini dapat dicegah. Pencegahan hepatitis A dapat dilakukan dengan vaksinasi hepatitis A, selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dan memastikan makanan serta air selalu dalam keadaan bersih.

2. Hepatitis B

Penyakit hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyebar melalui darah orang yang terinfeksi.

Virus penyebab hepatitis B hidup dalam darah, air mani, dan cairan tubuh lainnya. Kamu dapat tertular virus hepatitis B melalui:

  • Hubungan seks tanpa pengaman dengan seseorang yang terinfeksi
  • Melakukan kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi dari seseorang yang menderita penyakit tersebut, misalnya dengan menggunakan pisau cukur atau sikat gigi yang sama dengan seseorang yang menderita hepatitis B, atau menyentuh luka terbuka seseorang yang terinfeksi
  • Transfusi darah yang terkontaminasi HBV
  • Berbagi jarum suntik tidak steril untuk penggunaan narkoba
  • Jika kamu hamil dan menderita hepatitis B, kamu dapat menularkan penyakit hepatitis B kepada bayi

Pada dasarnya gejala hepatitis B sama dengan hepatitis A, dan biasanya muncul 3 bulan setelah terinfeksi. Namun, gejalanya bisa muncul 6 minggu hingga 6 bulan kemudian.

Terkadang gejalanya ringan dan hanya berlangsung beberapa minggu. Bagi sebagian orang, virus hepatitis B tetap berada di dalam tubuh dan menyebabkan masalah hati jangka panjang .

Pencegahan hepatitis B dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi hepatitis B, menghindari kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, serta pastikan untuk selalu menggunakan jarum suntik steril.

3. Hepatitis C

Virus Hepatitis C (HCV) sebagian besar ditularkan melalui paparan darah yang terinfeksi.

Hal ini dapat terjadi melalui transfusi darah yang terkontaminasi HCV, suntikan yang terkontaminasi selama prosedur medis, dan melalui penggunaan narkoba suntik.

Meski jarang terjadi, hubungan seks tanpa pengaman juga dapat menularkan virus hepatitis C.

Ada beberapa mitos di luar sana tentang bagaimana penyakit hepatitis C dapat menular.

Agar tak lagi keliru, perlu diketahui bahwa hepatitis C tidak menular melalui makanan dan air (seperti hepatitis A) dan kamu tdak dapat menyebarkannya dengan melakukan hal-hal berikut:

  • Berciuman
  • Berpelukan
  • Bersin atau batuk
  • Berbagi garpu, pisau, atau sendok

Gejala awal hepatitis C sebenarnya sama dengan hepatitis A dan B. Gejala hepatitis C biasanya terjadi 6 hingga 7 minggu setelah virus masuk ke tubuh. Namun, kamu bisa merasakannya mulai dari 2 minggu hingga 6 bulan kemudian.

Pada sekitar 25% orang yang terkena hepatitis C, virusnya akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Namun tak sedikit kasus di mana virus hepatitis C bertahan selama bertahun-tahun. Jika hal itu terjadi, maka dapat menyebabkan kerusakan pada hati.

Sayangnya, sampai saat ini belum ada vaksin khusus mencegah hepatitis C. Pencegahan hepatitis dilakukan dengan menghindari penggunaan jarum suntik bersama, serta memastikan darah yang digunakan dalam transfusi bebas dari HCV.

4. Hepatitis D

Penyakit hepatitis D disebabkan oleh virus hepatitis D. Faktanya, hepatitis D hanya menyerang orang yang sudah menderita hepatitis B, karena penyakit ini membutuhkan virus hepatitis B untuk dapat bertahan hidup di dalam tubuh.

Gejala hepatitis D mirip dengan hepatitis B namun bisa lebih parah, di antaranya:

  • Kelelahan
  • Nyeri sendi
  • Nyeri otot
  • Sakit perut
  • Jaundice atau penyakit kuning

Namun infeksi jangka panjang hepatitis D dan hepatitis B dapat meningkatkan risiko kamu terkena masalah serius, seperti sirosis dan kanker hati.

Meski tidak ada vaksin khusus untuk hepatitis D, kamu bisa mencegah hepatitis D dengan vaksin hepatitis B.

Sebab vaksinasi hepatitis B juga melindungi terhadap hepatitis D karena HDV tidak bisa menyebar tanpa adanya infeksi HBV. .

5. Hepatitis E

Hepatitis E disebabkan oleh virus hepatitis E. Virus ini kerap kali disebut dapat menular melalui konsumsi produk daging babi dan jeroan yang masih mentah atau setengah matang.

Namun di negara berkembang, hepatitis E dapat menyebar akibat sanitasi yang buruk.

Hepatitis E umumnya merupakan infeksi ringan dan jangka pendek yang tidak memerlukan pengobatan apa pun, tetapi dapat menjadi serius pada beberapa orang, seperti mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala hepatitis jenis ini dapat berupa kelelahan, mual dan muntah, sakit perut, demam, dan penyakit kuning.

Vaksin untuk hepatitis E tersedia di beberapa negara namun belum tersedia secara luas. Jadi kamu bisa melakukan pencegahan alternatif dengan memastikan air yang dikonsumsi bersih dan tidak terkontaminasi.

Jika kamu khawatir dan mencurigai terkena hepatitis, penting untuk segera melakukan konsultasi dan pemeriksaan ke Mitra Klinik Pintar terdekat agar dokter dapat membantu mendiagnosis dan merekomendasikan pengobatan yang tepat.

Baca Juga:

Sumber:

WHO. Hepatitis. 1 September 2019.

Hopkins Medicine. Hepatitis.

WebMD. Types of Hepatitis: A, B, and C.

Health Direct. Hepatitis.

NHS UK. Hepatitis.

Konsultasikan Gejala Hepatitis