Skip to main

Normalkah Bayi Tidak Merangkak Tapi Ngesot?

Biasanya, si kecil akan melewati fase merangkak sebelum berjalan. Secara umum, bayi akan belajar merangkak pada usianya 6-9 bulan, moms.

Hal ini terjadi setelah bayi berhasil menguasai beberapa tonggak perkembangan seperti mengangkat kepala saat berbaring telungkup, duduk tanpa bantuan, dan berputar dari perut ke punggung.

Setelah mencapai tingkat kekuatan dan koordinasi tertentu, bayi akan mulai bereksplorasi dengan merangkak sebagai cara untuk bergerak lebih bebas dan mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.

Namun, beberapa bayi memilih untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka dengan cara yang sedikit berbeda, yaitu dengan mengesot daripada merangkak. Lantas, normalkah bayi tidak merangkak tapi ngesot?

Kenapa Bayi Tidak Merangkak Tapi Ngesot?

Apakah bayi yang tidak merangkak, tetapi memilih untuk ngesot, itu normal?

Berbeda pada kebanyakan bayi, Beberapa bayi mungkin lebih memilih untuk ngesot, yang artinya mereka bergerak maju dengan mendorong tubuh menggunakan perut atau lutut, sementara tangan mereka bertumpu di depan.

Lantas, kenapa bayi tidak merangkak tapi ngesot? Beberapa alasan ini bisa jadi penyebab si kecil lebih suka ngesot daripada merangkak, moms.

1. Belum Mengembangkan Kekuatan atau Keterampilan Merangkak

Salah satu alasan bayi memilih untuk ngesot adalah karena kurangnya kekuatan atau keterampilan tertentu yang diperlukan untuk merangkak secara tradisional.

Jadi, si kecil mungkin menemukan bahwa ngesot adalah cara yang lebih mudah untuk bergerak dibandingkan merangkak.

2. Setiap Bayi Memiliki Tahap Perkembangan yang Berbeda

Selain itu, setiap bayi mungkin saja berkembang dengan kecepatan yang berbeda.

Jadi, beberapa bayi mungkin mencapai tahap perkembangan seperti merangkak lebih lambat dari yang lain.

Bayi mungkin fokus mengembangkan keterampilan lain terlebih dahulu, seperti berguling atau duduk, sebelum merangkak.

Hal tersebut bisa saja disebabkan oleh berbagai faktor, seperti karena perbedaan genetik, tingkat aktivitas fisik, dan interaksi bayi dengan lingkungan sekitarnya.

3. Bisa Juga karena Pengaruh Kebiasaan Bayi

Penyebab bayi tidak merangkak tapi ngesot lainnya yakni karena pengaruh kebiasaan.

Misalnya, terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk tidur telentang dapat membatasi kesempatan bayi untuk belajar merangkak.

Oleh karenanya, pastikan bayi mendapatkan cukup waktu tummy time untuk melatih otot-ototnya, moms.

Selain itu, jika bayi sering diletakkan di permukaan yang licin atau berlapis karpet tebal, mereka mungkin menemukan cara bahwa ngesot lebih efektif daripada merangkak.

Ngesot bisa memberi si kecil lebih banyak daya cengkeram di permukaan yang lebih halus daripada merangkak di permukaan yang kasar atau licin.

Itu artinya, lingkungan tempat bayi berada juga bisa mempengaruhi gaya gerak yang mereka pilih.

Cara agar Bayi Ngesot Cepat Jalan

Lalu, adakah cara agar bayi ngesot cepat jalan? Beberapa tips di bawah ini bisa moms coba terapkan untuk menstimulasi bayi cepat jalan.

1. Latih Bayi untuk Tummy Time

Salah satu cara paling mudah agar bayi ngesot cepat jalan yakni dengan melatihnya tummy time secara rutin, moms.

Tummy time adalah sesi latihan untuk bayi dengan cara membaringkan mereka di perutnya atau dalam posisi tengkurap.

Ketika bayi tengkurap, ia akan secara alami berusaha mengangkat kepalanya dan kakinya. Hal ini membantu memperkuat otot-otot kaki yang penting untuk merangkak dan berjalan.

2. Gunakan Mainan atau Objek Menarik

Ketika bayi melihat mainan atau objek menarik di depannya, ia akan terdorong untuk mencapainya, yang dapat membantunya belajar merangkak, ngesot, dan akhirnya berjalan.

Dalam hal ini, moms bisa menggunakan mainan yang berwarna-warni atau mencolok secara visual dapat menarik perhatian bayi dan mendorongnya untuk bergerak menuju objek tersebut.

Selain itu, mainan dan objek menarik juga dapat merangsang perkembangan kognitif bayi, seperti kemampuan untuk fokus, memecahkan masalah, dan belajar tentang sebab dan akibat.

3. Dorong Bayi untuk Bergerak

Parents juga dapat menunjukkan gerakan kepada bayi dengan belajar berjalan di depan mereka.

Bayi cenderung meniru gerakan yang mereka lihat, lho. Jadi dengan menunjukkan cara berjalan, moms dapat memberi mereka contoh yang jelas tentang gerakan seperti apa yang diharapkan.

Moms pun bisa membantu si kecil untuk berdiri. Lalu, bantu bayi melangkah dengan memegang tangannya di depan tubuhnya dan menuntunnya berjalan beberapa langkah agar cepat berjalan.

4. Pastikan Lingkungan Aman

Ketika bayi merasa aman dan terlindungi, mereka cenderung lebih aktif dan percaya diri dalam eksplorasi lingkungan sekitarnya.

Jadi, pastikan lingkungan bayi bebas dari benda-benda kecil yang dapat tertelan, kabel listrik yang terbuka, dan sudut tajam yang membahayakan, ya, moms.

5. Beri Dukungan yang Cukup

Jangan lupa untuk memberikan dukungan yang cukup kepada bayi agar mereka cepat jalan, moms.

Dukungan yang baik tidak hanya berarti memberikan dukungan fisik saat bayi berlatih berjalan, tetapi juga mencakup memberikan dukungan emosional dan mental.

Misalnya dengan memberikan pujian dan dorongan positif saat bayi mencoba berjalan, serta memberikan rasa aman dan cinta yang membuat si kecil merasa didukung dalam setiap langkah yang mereka ambil.

Kapan Orang Tua Perlu Khawatir soal Bayi Ngesot?

Meski bayi yang lebih suka ngesot daripada merangkak merupakan hal wajar, tetapi moms juga tetap perlu waspada akan hal ini.

Beberapa tanda yang perlu diperhatikan oleh orang tua, yakni:

  • Bayi tidak menunjukkan minat untuk bergerak atau mengeksplorasi lingkungan sekitarnya
  • Bayi kesulitan untuk berdiri dengan bantuan atau tidak mampu berpindah dari posisi duduk ke posisi merangkak atau berdiri
  • Bayi tidak mencapai tahap perkembangan motorik lainnya seperti duduk tanpa bantuan, merangkak, atau berdiri dengan dukungan pada usia yang seharusnya
  • Bayi terlihat tidak seimbang atau canggung saat bergerak
  • Bayi menunjukkan reaksi yang tidak biasa seperti kejang atau kekakuan otot saat berusaha bergerak

Tanda-tanda tidak biasa di atas sebaiknya bisa menjadi sinyal bahwa si kecil mungkin mengalami kelainan atau gangguan motorik.

Jadi, parents harus segera membawanya untuk konsultasi dengan dokter spesialis anak.

Dalam hal ini, Klinik Armedika Kelapa Gading by Klinik Pintar bisa jadi rekomendasi klinik tumbuh kembang yang tepat untuk si kecil.

Klinik Armedika by Klinik Pintar telah didukung oleh dokter spesialis anak Kelapa Gading terbaik, serta memiliki fasilitas kesehatan lengkap dan modern. Jadi, konsultasi moms dengan si kecil akan lebih aman sekaligus nyaman.

Baca Juga:

Sumber:

Healthline. 30 Maret 2021. What It Means If Your Baby Is Scooting Instead of Crawling.

HSS. 11 Desember 2021. Baby scooting instead of crawling: Is this normal?.

Baby Center. 27 April 2022. When do babies start scooting?.

Pathways. Try These Activities to Encourage Walking.

Jadwalkan Konsultasi di Klinik