Skip to main

5 Makanan untuk Penderita Stroke yang Susah Menelan (Disfagia) Beserta Pantangannya

Stroke dapat menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah disfagia atau kesulitan menelan. Kondisi ini dapat membuat penderitanya sulit makan dan minum, sehingga berisiko malnutrisi dan dehidrasi.

Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan yang tepat bagi penderita stroke dengan disfagia. Lantas makanan apa saja yang baik untuk penderita stroke yang susah menelan?

Berikut beberapa rekomendasi makanan yang aman dan bergizi untuk penderita disfagia lengkap dengan daftar makanan yang tidak boleh dimakan penderita stroke.

Makanan untuk Penderita Stroke dengan Disfagia

Bagi penderita stroke yang mengalami gangguan menelan, beberapa makanan ini bisa jadi menu pilihan yang dapat kamu konsumsi.

1. Buah Bertekstur Lembut

Buah-buahan merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat yang penting untuk kesehatan. Namun, tidak semua buah cocok untuk penderita disfagia. Buah-buahan dengan tekstur keras dan berserat tinggi dapat menyulitkan proses menelan.

Berikut beberapa pilihan buah bertekstur lembut yang direkomendasikan untuk penderita stroke dengan disfagia:

  • Pisang

Pisang memiliki tekstur lembut yang mudah dikunyah dan ditelan. Selain itu, pisang kaya akan kalium, yang penting untuk kesehatan jantung dan fungsi otot. Pisang yang matang dapat dihaluskan atau dipotong kecil-kecil untuk memudahkan proses menelan.

  • Alpukat

Alpukat adalah buah dengan tekstur lembut dan creamy yang mudah dihaluskan. Kandungan lemak sehat dalam alpukat juga bermanfaat untuk kesehatan otak dan jantung. Alpukat dapat dimakan langsung, dibuat jus, atau dijadikan smoothie.

  • Pepaya

Pepaya adalah buah tropis yang memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang manis. Selain itu, pepaya mengandung enzim papain yang membantu pencernaan.

Makanan untuk penderita stroke yang susah menelan ini dapat dimakan langsung, dibuat jus, atau dicampurkan dengan yogurt.

  • Semangka

Makanan untuk penderita disfagia selanjutnya yaitu semangka. Tak hanya kaya akan vitamin A, C, dan likopen, buah ini juga memiliki tekstur yang berair dan mudah ditelan, sehingga sangat cocok untuk penderita disfagia.

2. Sayuran Kukus

Sayuran kukus adalah salah satu makanan untuk penderita stroke yang susah menelan.

Proses mengukus membantu melunakkan serat pada sayuran, sehingga lebih mudah untuk dikunyah dan ditelan oleh penderita disfagia. Tak hanya itu, mengukus adalah salah satu cara terbaik untuk mempertahankan vitamin dan mineral.

Dengan begitu, penderita gangguan menelan bisa mendapatkan berbagai macam vitamin, mineral, dan serat yang penting untuk kesehatan tubuh.

Nutrisi ini dapat membantu meningkatkan pemulihan dan mencegah komplikasi stroke.

Beberapa jenis sayuran yang cocok untuk dikukus di antaranya wortel, brokoli, bayam, dan kembang kol.

3. Telur

Telur merupakan sumber protein yang bermanfaat bagi pasien stroke. Telur bersifat lunak dan dapat dimasak dengan berbagai cara sehingga mudah dimakan oleh mereka yang mengalami kesulitan menelan (disfagia) pasca stroke.

Bahkan menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of American College of Nutrition, makan telur dapat membantu mencegah terjadinya stroke lagi.

4. Yogurt

Yogurt Yunani merupakan salah satu rekomendasi makanan untuk penderita stroke yang susah menelan. Ini karena yogurt memiliki tekstur lembut sehingga lebih mudah untuk ditelan.

Tak hanya itu, yogurt Yunani juga kaya akan kalsium, protein, dan sumber probiotik yang dapat meningkatkan kesehatan usus dan juga dapat mengurangi risiko stroke di masa depan.

5. Ikan

Salah satu makanan yang direkomendasikan untuk penderita stroke dengan disfagia adalah ikan.

Ikan, terutama ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan makarel, kaya akan asam lemak omega-3. Omega-3 memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengurangi peradangan di otak, yang dapat membantu dalam proses pemulihan setelah stroke.

Tak hanya itu, ikan-ikan ini juga cenderung memiliki tekstur yang lembut sehingga cocok dijadikan sebagai menu makanan untuk penderita disfagia.

Baca Juga:

Tips Memilih Menu Makanan untuk Penderita Stroke dan Darah Tinggi

Menjaga pola makan yang sehat dan seimbang merupakan hal yang sangat penting bagi para penyintas stroke, terutama bagi mereka yang juga memiliki kondisi tekanan darah tinggi.

Berikut beberapa tips untuk menyusun menu makanan untuk penderita stroke dengan darah tinggi:

  • Batasi asupan garam: Kurangi konsumsi garam maksimal 5 gram per hari. Untuk membuat makanan untuk penderita stroke dan darah tinggi, pastikan gunakan bumbu alami seperti bawang putih, bawang merah, dan rempah-rempah
  • Pilih karbohidrat kompleks: Ganti nasi putih dengan karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal, ubi jalar, atau roti gandum utuh
  • Perbanyak konsumsi protein tanpa lemak: Pilih protein tanpa lemak seperti ikan salmon, tuna, dan dada ayam tanpa kulit
  • Batasi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans: Hindari makanan olahan, gorengan, dan daging berlemak tinggi
  • Minum air putih minimal 8 gelas per hari: Selain penting memilih menu makanan terbaik untuk penderita stroke dan darah tinggi, kamu juga perlu memastikan minum air putih 8 gelas per hari untuk membantu menjaga tekanan darah dan kesehatan tubuh secara keseluruhan

Itu dia beberapa makanan untuk penderita stroke yang susah menelan (disfagia). Selain memerhatikan tekstur dan konsistensi makanan, pastikan asupan nutrisi tetap terjaga dengan baik.

Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi individual.

Rekomendasi makanan untuk penderita disfagia di atas hanya sebagai panduan umum. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan diet yang tepat sesuai dengan kondisi masing-masing penderita stroke.

Atasi Gangguan Menelan pada Pasien Stroke dengan Terapi Menelan

Disfagia adalah komplikasi stroke yang serius, namun dapat diatasi dengan terapi menelan.

Untungnya, disfagia dapat diatasi dengan terapi menelan. Terapi ini membantu pasien melatih otot-otot yang terlibat dalam proses menelan dan meningkatkan koordinasi saraf-otot.

Lantas kapan pasien stroke membutuhkan terapi menelan? Pasien stroke yang mengalami gejala-gejala berikut perlu segera menjalani terapi stroke menelan.

  • Kesulitan menelan makanan atau minuman
  • Tersedak saat makan atau minum
  • Batuk atau mengeluarkan suara seperti tersedak saat makan atau minum
  • Makanan atau minuman keluar dari hidung
  • Nyeri saat menelan
  • Sensasi seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan
  • Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas

Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami stroke dan menunjukkan gejala disfagia, segera konsultasikan dengan dokter spesialis saraf di Neuro Care Wijaya by Klinik Pintar.

Klinik spesialis saraf terbaik di Jakarta ini tidak hanya menyediakan layanan konsultasi dengan dokter saraf khusus menangani kasus stroke, namun Neuro Care Wijaya by Klinik Pintar juga menyediakan layanan terapi menelan.

Bahkan, klinik spesialis saraf yang dikenal memiliki alat diagnosa lengkap setara standar rumah sakit ini juga menghadirkan berbagai layanan terapi untuk penderita stroke, lho!

Jadi tunggu apalagi? Yuk segera lakukan konsultasi dan terapi stroke di Neuro Care Wijaya by Klinik Pintar!

Sumber:

FlintRehab. 15 Foods that Help Stroke Recovery: What to Include and Avoid in Your Diet. 9 Juni 2022.

Lone Star Neurology. All About Diet for Stroke Patients. 9 Agustus 2022.

Lone Star Neurology. Dysphagia Diets: Our Recommendations. 3 Juli 2023.

Dementiamap. 8 Recommended Foods for a Dysphagia Diet. 9 November 2022.

Segera Lakukan Terapi Disfagia