Skip to main

6 Penyebab Gigi Renggang dan Cara Merapatkannya

Tak bisa dipungkiri, memiliki gigi renggang memang kerap membuat kita merasa jadi tak percaya diri.

Gigi renggang atau dalam istilah medis diastema adalah kondisi dimana terdapat jarak antar gigi yang melebihi batas normal.

Meskipun celah dapat terjadi di gigi mana pun, namun biasanya diastema paling sering terjadi di antara dua gigi depan

Diastema biasanya tidak berdampak negatif pada kesehatan mulut. Namun pada beberapa kasus, hal ini bisa jadi merupakan gejala penyakit gusi .

Lantas kenapa gigi bisa renggang ya? Yuk ketahui penyebab gigi renggang dan cara mengatasinya!

Penyebab Gigi Renggang

Gigi renggang dapat terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Namun, diastema lebih sering terjadi pada anak-anak, dan pada beberapa kasus, celah di antara gigi mereka mungkin tertutup setelah gigi permanen (dewasa) tumbuh.

Lantas, kenapa gigi renggang? Berikut beberapa penyebab gigi renggang yang mungkin kamu alami.

1. Pertumbuhan Alami

Penyebab adanya celah antara dua gigi depan seringkali merupakan bagian dari perkembangan normal gigi anak.

Diperkirakan sekitar separuh anak usia 6 hingga 8 tahun memiliki celah di antara gigi depannya.

Namun gigi yang renggang akibat pertumbuhan alami ini biasanya akan menutup pada saat gigi taring atas terbentuk.

2. Rahang Lebih Besar dari Gigi

Penyebab gigi renggang juga bisa karena letidakseimbangan antara ukuran rahang dan ukuran gigi, sehingga menyebabkan diastemai.

Misalnya, jika ukuran rahang lebih besar daripada ukuran gigi, maka gigi bisa terlihat renggang. Sebaliknya, gigi yang terlalu kecil dibanding rahang juga bisa menyebabkan renggang.

3. Kebiasaan Buruk

Kebiasaan buruk seperti mengisap jari, menggigit bibir bawah, atau kebiasaan mendorong lidah ke depan saat menelan (tongue thrusting) pada masa kecil bisa memengaruhi pertumbuhan gigi, lho!

Jika kebiasaan ini terus berlanjut, maka risiko kamu mengalami gigi renggang semakin tinggi.

4. Penyakit Gusi

Penyakit gusi (periodontitis) memang tidak secara langsung menyebabkan gigi renggang.

Namun, penyakit gusi yang parah dapat menyebabkan kerusakan pada tulang dan jaringan yang menopang gigi, sehingga memungkinkan gigi untuk bergeser dan menjadi renggang.

Pasalnya, penyakit periodontitis menyerang jaringan gusi dan ligamen periodontal, yang merupakan jaringan ikat yang menghubungkan gigi dengan tulang rahang.

Infeksi dan peradangan akibat penyakit gusi dapat menghancurkan ligamen periodontal ini. Ketika ligamen periodontal rusak, gigi kehilangan penyangga dan menjadi lebih mudah bergerak.

Tekanan mengunyah dan kebiasaan seperti menggertakkan gigi dapat menyebabkan gigi bergeser ke arah ruang yang terbuka.

Pergeseran gigi ini dapat menciptakan celah antara gigi, yang dikenal sebagai diastema.

5. Frenulum Labialis

Frenulum adalah jaringan tipis yang menghubungkan bibir atas dengan gusi di antara dua gigi depan atas.

Jika frenulum terlalu tebal atau melekat terlalu tinggi pada gusi, dapat menyebabkan celah di antara gigi.

6. Genetika

Tak banyak yang tahu bahwa genetika menjadi salah satu faktor penyebab gigi renggang.

Jika orang tua atau anggota keluarga memiliki gigi renggang, kemungkinan besar anak-anaknya juga akan mengalaminya.

Gen dapat menentukan ukuran gigi seseorang. Jika seseorang memiliki gen yang menghasilkan gigi yang lebih kecil dari normal, kemungkinan besar akan ada celah antara gigi saat rahang tumbuh.

Gen juga dapat menentukan ukuran rahang. Jika seseorang memiliki gen yang menghasilkan rahang yang lebih besar dari normal, kemungkinan besar akan ada celah antara gigi saat gigi tumbuh.

Cara Mengatasi Gigi Renggang

Bagi sebagian orang, gigi renggang hanya bersifat keestetikan semata, artinya tidak menimbulkan gangguan pada gigi maupun mulut.

Nah jika gigimu sehat dan kamu hanya ingin menutup celah di antara gigi, ada beberapa cara merapatkan gigi yang renggang. Apa saja?

1. Dental Bonding

Salah satu cara merapatkan gigi yang renggang yaitu dengan perawatan dental bonding.

Dental bonding adalah prosedur kosmetik gigi yang menggunakan resin komposit berwarna gigi untuk menutupi celah gigi. Kemudian, gigi akan dibentuk dan dipoles agar terlihat alami.

Dental bonding umumnya cepat dan tidak menimbulkan rasa sakit.

2. Veneer

Veneer juga menjadi salah satu alternatif cara merapikan gigi yang renggang.

Veneer adalah cangkang tipis yang terbuat dari bahan seperti porselen atau resin komposit, yang ditempelkan pada permukaan depan gigi.

Namun biasanya dokter gigi merekomendasikan prosedur veneer khusus untuk pasien dengan diastema yang disebabkan oleh ukuran gigi yang terlalu kecil.

3. Kawat atau Behel Gigi

Behel gigi sudah menjadi salah satu perawatan yang kerap digunakan untuk merapikan gigi yang renggang.

Pasalnya, dalam kasus diastema, behel gigi dapat memberi tekanan pada gigi agar saling mendekat.

Namun yang perlu diingat, meski gigimu hanya ada satu yang bercelah, kamu tetap perlu memakai satu set kawat gigi lengkap.

4. Invisalign

Cara merapatkan gigi yang renggang selanjutnya yaitu dengan invisalign.

Invisalign merupakan salah satu pilihan populer untuk merapatkan gigi renggang, selain kawat gigi tradisional.

Aligners ini bekerja dengan memberikan tekanan pada gigi untuk memindahkannya secara perlahan ke posisi yang benar.

Berbeda dengan behel, invisalign hampir tidak terlihat saat dipakai, sehingga kamu dapat tampil lebih percaya diri selama perawatan.

5. Frenektomi

Jika penyebab gigi renggang adalah frenulum labialis yang terlalu tebal, dokter gigi dapat melakukan tindakan frenektomi.

Frenektomi adalah operasi kecil untuk memotong frenulum, yaitu jaringan ikat yang menghubungkan bibir atas dengan gusi

Dalam banyak kasus, frenektomi dilakukan bersamaan dengan prosedur lain, seperti behel gigi atau aligner.

6. Dental Bridge

Jika celah di antara gigi disebabkan oleh gigi yang hilang, dokter gigi mungkin akan merekomendasikan dental bridge sebagai cara merapikan gigi yang renggang.

5. Perawatan Gusi

Jika diastema disebabkan oleh penyakit gusi, maka kamu memerlukan perawatan periodontal terlebih dahulu untuk menghilangkan bakteri berbahaya.

Setelah infeksi terkendali, kamu dapat memilih perawatan untuk mengatasi celah antara gigi dengan scaling dan root planing untuk penyakit gusi ringan.

Sedangkan untuk kasus penyakit gusi yang lebih parah, kamu memerlukan operasi flap gingiva.

Itu dia beberapa penyebab gigi renggang dan cara mengatasinya. Bagi kamu yang mengalami gigi renggang, jangan abaikan!

Kamu bisa segera melakukan konsultasi dan tindakan perawatan di Klinik Gigi Muslimedika Bintaro by Klinik Pintar.

Klinik gigi yang berlokasi di Bintaro sektor 3 ini memiliki fasilitas modern dan layanan gigi yang lengkap, sehingga klinik ini menjadi pilihan yang tepat untuk kamu mengatasi gigi yang renggang atau masalah gigi dan mulut lainnya.

Baca Juga:

Sumber:

Cleveland Clinic. Diastema.

Putnam Orthodontics. Diastema or Gap Between Teeth – Causes, Treatment & Prevention. 20 Agustus 2021.

Hove Dental. What is Diastema?. 13 April 2022.

WebMD. What Is Diastema?. 15 Mei 2021.

Segera Atasi Gigi Renggang