Skip to main

7 Obat Sesak Napas yang Aman dan Efektif

Tak sedikit orang yang pernah mengalami sesak napas. Sesak napas adalah kondisi di mana seseorang merasa kesulitan bernapas, seolah-olah merasa kekurangan udara, dan bisa terengah-engah saat mencoba bernapas.

Dalam istilah medis, sesak napas disebut juga dispnea. Gejala yang sering kali terjadi saat seseorang sesak nafas di antaranya, napas menjadi lebih cepat, mengi (suara napas yang berbunyi seperti siulan), nyeri dada, dan jantung berdegup kencang.

Untungnya sesak napas dapat diatasi dengan obat-obatan. Bagi kamu yang mengalami sesak napas, yuk simak apa saja obat sesak napas

Penyebab Sesak Napas

Hampir semua kondisi yang memengaruhi jantung atau paru-paru dapat mejadi penyebab sesak napas.

Selain itu, ada beberapa penyebab sesak napas lainnya, seperti:

  • Reaksi alergi
  • Asma
  • Anemia
  • Mengalami kecemasan atau serangan panik
  • Berada di dataran tinggi
  • Tersedak
  • Kualitas udara buruk
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Paru-paru kolaps
  • Covid-19
  • Tekanan darah rendah
  • Mengalami penyakit yang berhubungan dengan paru-paru seperti kanker paru-paru, emfisema, dan bronkiektasis juga dapat menjadi penyebab sesak napas
  • Obesitas juga dapat menyebabkan seseorang kesulitan bernapas
  • Infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia atau bronkitis
  • Mengalami kondisi jantung, seperti kardiomiopati, serangan jantung, dan gagal jantung juga dapat ditandai dengan sesak napas
  • Beberapa obat-obatan seperti statin (obat penurun kolesterol) dan beta-blocker (obat tekanan darah tinggi) juga dapat menjadi penyebab sesak napas

Obat Sesak Napas

Cara terbaik untuk menghilangkan sesak napas yaitu dengan mengobati penyebabnya. Berikut beberapa obat sesak napas yang umum digunakan sesuai dengan penyebabnya:

1. Inhaler Bronkodilator

Inhaler bronkodilator adalah salah satu solusi paling umum dan efektif untuk sesak napas yang disebabkan oleh asma atau PPOK.

Inhaler ini bekerja dengan cara melebarkan saluran udara, sehingga memudahkan aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru.

2. Kortikosteroid Inhalasi

Kortikosteroid hirup merupakan obat paling efektif yang dapat digunakan untuk mengurangi pembengkakan saluran napas dan produksi lendir.

Perlu diketahui, kortikosteroid inhalasi tidak meredakan gejala asma, namun dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran udara, sehingga mencegah kekambuhan asma dan mengurangi frekuensi serangan sesak napas. Namun kortikosteroid inhalasi harus dipakai setiap hari dan tidak boleh dihentikan atau dikurangi kecuali kamu telah konsultasi dengan dokter.

3. Antihistamin

Apabila gejala sesak napas yang kamu alami dipicu oleh alergi, antihistamin seperti Cetirizine atau Loratadine dapat membantu meredakan gejalanya.

Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi histamin. Histamin adalah zat kimia yang dilepaskan oleh sistem kekebalan tubuh. Zat ini dikenal karena perannya dalam menyebabkan gejala alergi.

4. Obat Dekongestan

Dekongestan dapat membantu meredakan sesak nafas yang disebabkan oleh hidung tersumbat akibat pilek atau sinusitis.

Obat ini membantu mengurangi pembengkakan pada saluran hidung dan memudahkan pernafasan. Contoh dekongestan yang umum digunakan adalah pseudoephedrine.

5. Terapi Oksigen

Pada kasus sesak napas yang parah, seperti pada PPOK atau gagal jantung, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan oksigen tambahan.

Ini akan membantu memastikan tubuhmu mendapatkan cukup oksigen, meskipun kemampuan paru-paru untuk menyerap oksigen terbatas.

6. Antibiotik

Antibiotik memang tidak secara langsung mengobati sesak napas. Meski begitu, dalam beberapa kasus spesifik, jika sesak napas disebabkan oleh infeksi bakteri seperti pneumonia atau bronkitis bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi tersebut.

Penting untuk memahami bahwa penggunaan antibiotik harus berdasarkan diagnosis dokter setelah evaluasi yang tepat, dan tidak boleh digunakan sembarangan untuk mengatasi sesak napas.

7. Diuretik

Apabila penyakit sesak napas yang kamu alami akibat banyaknya cairan di sekitar jantung atau paru-paru, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan seperti diuretik (pil air) atau suntikan diuretik.

Obat diuretik bekerja dengan cara membuang kelebihan air dan garam dalam tubuh melalui urine.

Kapan Harus ke Dokter jika Mengalami Sesak Napas?

Jika kamu mengalami sesak napas yang tidak membaik dengan pengobatan (misalnya, inhaler untuk asma) atau disertai dengan gejala lain seperti nyeri dada, ini mungkin merupakan tanda kondisi medis serius yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.

Oleh karena itu, jika kamu mengalami sesak napas, segara lakukan pemeriksaan dan konsultasi ke dokter di Jaringan Klinik Pintar terdekat.

Baca Juga:

Sumber:

BuzzRX. 7 Medications That Can Cause Shortness of Breath. 6 Juli 2023.

Verywell Health. Shortness of Breath. 5 Juli 2022.

Memorial Sloan Kettering Cancer Center. Shortness of Breath (Dyspnea).

WebMD. Dyspnea: Causes, Symptoms, and Treatment Options. 8 Agustus 2023.

Segera Atasi Sesak Napas