Skip to main

Waspadai Gejala Flu Singapura yang Kerap Mengintai Anak-anak!

Mendengar kata flu singapura mungkin parents sudah tak asing lagi. Ya, pasalnya beberapa waktu belakangan, penyakit flu singapura atau juga dikenal penyakit tangan, kaki dan mulut (Hand, Foot, and Mouth Disease/HFMD) dikabarkan tengah merebak di kalangan anak-anak.

Penyakit yang ditandai dengan ruam gatal ini disebut dapat menyebar dengan mudah melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau droplet dari orang yang terinfeksi.

Dibandingkan orang dewasa, anak-anak lebih rentan tertular virus yang menyebabkan flu singapura. Karena itu, sebagai orang tua kita perlu waspada akan penularan dan kenali gejalanya agar dapat memberikan penanganan yang tepat.

Apa Itu Flu Singapura?

Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) adalah penyakit menular yang kerap terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Penyakit ini disebabkan oleh sekelompok virus yang dikenal sebagai enterovirus. Meski lebih sering terjadi pada anak-anak, namun flu singapura juga bisa terjadi pada orang dewasa.

Tetapi, anak-anak biasanya menunjukkan setidaknya beberapa gejala flu singapura, sedangkan orang dewasa mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali

Perbedaan Flu Singapura dan Cacar Monyet

Dilihat dari gejalanya, tak sedikit orang yang salah mengenali perbedaan antara flu singapura dan cacar monyet. Sebab, keduanya sama-sama menimbulkan luka atau ruam di tangan, kaki, dan mulut.

Padahal, flu singapura dan cacar monyet adalah dua penyakit yang berbeda. Perlu diketahui bahwa masa inkubasi cacar monyet lebih lama, gejala sering muncul 1-2 minggu setelah terinfeksi.

Perbedaan flu singapura dan cacar monyet bisa dilihat dari penyebabnya, di mana pnyakit cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox.

Cacar monyet dapat menular dengan mudah melalui kontak manusia ke manusia dan juga melalui hewan. Penularan cacar monyet juga dikaitkan dengan kontak intim, termasuk seks oral, anal, atau vagina dan sentuhan alat kelamin.

Penyebab Flu Singapura

Berbeda dengan cacar monyet, penyebab flu singapura karena kelompok enterovirus non-polio, seperti Virus Coxsackie A16 (CVA16), Virus Coxsackie A6 (CVA6), dan Enterovirus 71 (EV-A71).

Flu singapura dapat dengan mudah menular melalui kontak orang ke orang yang terinfeksi melalui:

  • Air liur
  • Keluarnya cairan dari hidung
  • Cairan dari lepuhan
  • Menyebar melalui udara saat penderita batuk atau bersin
  • Menyentuh benda yang terkontaminasi dengan penderita

Gejala Flu Singapura

Gejala flu singapura biasanya muncul dalam 3 hingga 6 hari setelah terinfeksi virus. Ciri flu singapura pada awalnya berupa:

  • Demam ringan
  • Sakit tenggorokan
  • Pilek
  • Sakit perut
  • Kehilangan selera makan

Setelah beberapa hari, gejala flu singapura tersebut akan hilang kemudian akan digantikan dengan ciri flu singapura lainnya, seperti:

  • Ruam gatal pada telapak tangan, telapak kaki, siku, lutut, alat kelamin, atau bokong
  • Sariawan yang menyakitkan, dapat berkembang di mana saja di dalam dan sekitar mulut
  • termasuk lidah
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  • Adanya luka yang mungkin muncul sebagai bintik merah muda cerah atau benjolan kecil, lalu berubah menjadi lepuhan

Gejala flu singapura biasanya akan hilang dalam waktu 7 hingga 10 hari. Namun, anak-anak di bawah usia 2 tahun membutuhkan waktu yang lebih lama agar tubuhnya bisa terbebas dari virus penyebab flu singapura.

Cara Mencegah Tertular Flu Singapura

Meski penyakit flu singapura dapat dengan mudah menular, namun ada beberapa cara mencegah agar parents maupun si kecil bisa terhindari dari penyakit HFMD ini.

Yuk terapkan cara mencegah flu singapura berikut ini:

  1. Ajak anak untuk sering mencuci tangan setidaknya selama 20 detik. Untuk parents, pastikan mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau mengganti popok. Selain itu, cuci tangan sebelum menyiapkan atau memakan makanan dan setelah membuang ingus, bersin, atau batuk. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan hand sanitizer
  2. Beri tahu anak untuk tidak memasukkan jari, tangan, atau benda apa pun ke dalam mulut mereka
  3. Bersihkan dan disinfeksi permukaan benda yang sering disentuh, seperti mainan, gagang pintu, dan meja
  4. Karena penyakit flu singapura, pastikan untuk menghindari kontak dengan penderitanya. Jauhkan anak-anak yang mengidap penyakit flu singapura dari tempat penitipan anak atau sekolah sampai demamnya hilang dan sariawannya sembuh

Obat Flu Singapura

Sampai saat ini belum ada obat flu singapura ataupun vaksin untuk mencegahnya. Meski belum ada obat flu singapura,parents tak perlu khawatir karena penyakit ini akan hilang sendirinya dalam 7-10 hari.

Untuk membantu meredakan gejala dan mencegah komplikasi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu dengan:

  • Konsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas. Namun hindari menggunakan aspirin karena dapat menyebabkan penyakit serius pada anak
  • Hindari jus dan soda yang mengandung asam yang dapat mengiritasi luka
  • Gunakan lotion anti gatal untuk mengatasi ruam
  • Pastikan anak minum cukup cairan untuk mencegah dehidrasi
  • Berikan makanan yang lunak dan mudah ditelan untuk mengurangi rasa sakit akibat sariawan

Jika gejala flu singapura tidak membaik atau semakin parah, segera bawa si kecil ke dokter anak terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Parents, bisa mengajaknya ke Klinik Tumbuh Kembang Anak, Armedika by Klinik Pintar. Pasalnya sebagai salah satu klinik spesialis anak terbaik di Jakarta, Klinik Armedika didukung oleh dokter spesialis anak yang kompeten.

Tak hanya itu, dalam hal penanganan, tenaga medis bahkan staf di Klinik Armedika pun ramah anak. Sehingga parents tak perlu khawatir akan kondisi si kecil selama pengobatan.

Baca Juga:

Sumber:

WebMD. Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) Explained. 2 Februari 2024.

Cleveland Clinic. Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD).

CDC. About Hand, Foot, and Mouth Disease.

Mayo Clinic. Hand-foot-and-mouth disease.

Gleneagles Hospital. Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD).

Jadwalkan Konsultasi di Klinik