Skip to main

Apa Itu Sindrom Metabolik yang Kerap Terjadi pada Pekerja?

Dunia kerja yang penuh tekanan dan gaya hidup yang kurang sehat membuat para pekerja lebih rentan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Salah satu ancaman kesehatan yang perlu diwaspadai yaitu sindrom metabolik, kondisi kesehatan ini ditandai dengan munculnya beberapa faktor risiko penyakit kronis secara bersamaan.

Lantas, penyakit apa saja yang termasuk sindrom metabolik dan apa yang harus dilakukan perusahaan untuk mencegah terjadinya sindrom metabolik di lingkungan perusahaan? Yuk simak selengkapnya!

Apa Itu Sindrom Metabolik?

Sindrom metabolik bukanlah penyakit tunggal, melainkan kumpulan dari beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

Hal ini juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti kondisi yang berhubungan dengan penumpukan plak di dinding arteri (aterosklerosis) dan kerusakan organ.

Sindrom metabolik didiagnosis ketika seseorang memiliki tiga atau lebih faktor risiko berikut:

  • Glukosa darah tinggi
  • Rendahnya kadar kolesterol HDL (“baik”) dalam darah
  • Tingginya kadar trigliserida dalam darah
  • Lingkar pinggang besar atau badan “berbentuk apel”
  • Tekanan darah tinggi

Sebagian besar faktor risiko metabolik tidak memiliki tanda atau gejala yang jelas, kecuali lingkar pinggang yang besar.

Anda mungkin tidak mengalami gejala sindrom metabolik apa pun. Anda biasanya mengetahui bahwa Anda mengidap sindrom metabolik setelah tes darah atau pemeriksaan.

Namun pada kasus gula darah tinggi (hiperglikemia), gejala pada sebagian orang dapat berupa:

  • Kulit gelap di ketiak atau bagian belakang dan samping leher (acanthosis nigricans)
  • Penglihatan kabur
  • Peningkatan rasa haus (polidipsia)
  • Peningkatan buang air kecil, terutama pada malam hari
  • Kelelahan

Penyebab Sindrom Metabolik

Para peneliti berpendapat bahwa resistensi insulin adalah penyebab utama sindrom metabolik.

Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel di otot, lemak, dan hati tidak merespons sebagaimana mestinya terhadap insulin (hormon penting yang dibuat pankreas untuk mengatur kadar gula darah).

Akibatnya, pankreas memproduksi lebih banyak insulin untuk mencoba mengatasi peningkatan kadar glukosa darah.

Jika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk mengelola gula darah secara efektif, hal ini dapat menyebabkan gula darah tinggi (hiperglikemia) dan pradiabetes atau diabetes tipe 2.

Adapun beberapa faktor yang berkontribusi terhadap resistensi insulin yang kerap dialami pekerja, antara lain:

  • Kurang aktivitas fisik
  • Kelebihan berat badan di sekitar perut atau mengalami obesitas
  • Pola makan tidak sehat
  • Tekanan kerja yang tinggi dapat meningkatkan hormon stres yang berpengaruh pada metabolisme tubuh
  • Gangguan tidur akibat shift kerja atau beban kerja yang berlebihan dapat mengganggu regulasi hormon dan metabolisme tubuh

Dampak Sindrom Metabolik di Lingkungan Kerja

Jika tidak ditangani dengan baik, sindrom metabolik dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti:

  • Penyakit jantung: Termasuk serangan jantung, stroke, dan aterosklerosis
  • Diabetes tipe 2: Kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif untuk mengatur kadar gula darah
  • Penyakit ginjal: Sindrom metabolik dapat merusak pembuluh darah di ginjal dan mengganggu fungsinya
  • Beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, dan pankreas

Untungnya, sindrom metabolik dapat dicegah dan ditangani dengan perubahan gaya hidup sehat.

Cegah Sindrom Metabolik Bersama Corporate Managed Care by Klinik Pintar

Corporate Managed Care by Klinik Pintar menawarkan Layanan Kesehatan Umum yang dapat membantu perusahaan dan karyawannya mencegah dan mengelola sindrom metabolik.

Tak hanya pencegahan sindrom metabolik, ada beberapa Layanan Kesehatan Umum yang dapat perusahan pilih sesuai kebutuhan di antaranya:

1. Skrining Kesehatan Karyawan

Skrining kesehatan karyawan ditujukan untuk mengukur kesehatan secara menyeluruh serta mengetahui lebih dini risiko kesehatan karyawan.

Dalam skrining kesehatan, terdapat Medical Check Up (MCU) yang terdiri dari:

  • Pemeriksaan kesehatan umum
  • Hematologi
  • Gula darah
  • Pemeriksaan fungsi jantung
  • Panel hepatitis B

Serta Additional Check-Up yang terdiri dari:

  • Pemeriksaan penglihatan
  • Pemeriksaan pendengaran
  • Pemeriksaan kesehatan wanita
  • Skrining kanker
  • Pemeriksaan narkoba

2. Program Kesehatan Lanjutan

Apabila dari hasil skrining terlihat adanya tren kesehatan karyawan, perusahaan bisa memberikan program kesehatan lanjutan dalam bentuk program pencegahan, promosi, dan pengobatan, seperti:

  • Program Pencegahan Sindrom Metabolik
  • Konten Edukasi Kesehatan atau Seminar
  • Paket Immune Booster
  • Paket Vaksin Dewasa

3. Telemedisin Perusahaan

Mengingat masih banyak karyawan yang kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan, Corporate Managed Care by Klinik Pintar juga menghadirkan layanan Telemedisin Perusahaan.

Sehingga nantinya karyawan lebih mudah melakukan konsultasi online dengan dokter umum maupun spesialis.

Bahkan apabila nantinya dari konsultasi tersebut dokter memberikan resep obat, kami siap melakukan pengiriman obat ke karyawan, sehingga akses kesehatan jadi menjadi lebih mudah, hemat waktu, dan hemat energi.

Tunggu apalagi? Yuk cegah sindrom metabolik di lingkungan kerja bersama Corporate Managed Care by Klinik Pintar! Jangan biarkan produktivitas karyawan terganggu akibat masalah kesehatan yang mereka alami.

Apabila Anda tertarik untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar Corporate Managed Care by Klinik Pintar, Anda bisa menghubungi Tim Klinik Pintar.

Baca Juga: